Kamis 05 May 2016 19:27 WIB

Gangguan Lokomotif, Kereta Tertahan 5 Jam di Pasuruan

Lokomotif kereta Argo Jati tengah langsir di Stasiun Gambir, Jakarta
Foto: WIKIMEDIA COMMONS
Lokomotif kereta Argo Jati tengah langsir di Stasiun Gambir, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kereta api Sritanjung jurusan Banyuwangi-Yogyakarta tertahan di Stasiun Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/5), selama lima jam. Kereta mengalami gangguan lokomotif.

"KA Sritanjung tujuan Stasiun Surabaya Gubeng dengan lokomotif CC 20156 mengalami gangguan elektrik lokomotif (hilang tenaga daya tariknya) pada pukul 11.26 WIB," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember, Krisbiantoro di Jember.

Menurut dia, masinis berhenti di Stasiun Bayeman Probolinggo untuk mereset lokomotif yang mengalami gangguan. Kemudian, kereta berangkat dari Stasiun Bayeman pada pukul 11.37 WIB menuju Stasiun Grati.

"Pada pukul 11.48 WIB info dari masinis KA Sritanjung maksimal hanya dapat melaju dengan kecepatan 35 kilometer per jam sehingga informasi tersebut diteruskan ke pusat pengendali dan lokomotif pengganti sudah disiapkan CC 21191 dari Jember," tuturnya.

Lokomotif pengganti tersebut berangkat dari Jember pukul 13.10 WIB dan tiba di Stasiun Probolinggo pukul 15.51 WIB dan selanjutnya KA Sritanjung kembali berangkat dari Stasiun Grati Pasuruan dengan menggunakan lokomotif pengganti pada pukul 16.40 WIB.

"Dengan gangguan lokomotif itu, perjalanan KA Sritanjung dengan tujuan akhir Stasiun Lempuyangan Yogyakarta terlambat sekitar 300 menit atau lima jam, sehingga pihak PT KAI meminta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan penumpang terkait kejadian itu," katanya.

Krisbiantoro mengatakan PT KAI memberikan "service recovery" yang diwujudkan dengan pemberian makanan atau makanan ringan sebagai kompensasi karena keterlambatan kereta, namun stok yang ada sebanyak 260 paket.

"Jumlah penumpang KA Sritanjung sekitar 400 orang, sehingga stok yang ada tidak mencukupi seluruh penumpang dan sebagian penumpang yang belum mendapatkan paket makanan ringan tersebut akan diberikan di Stasiun Surabaya," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pihak PT KAI juga mengembalikan biaya tiket persambungan karena sebagian penumpang KA Sritanjung yang terlambat tersebut secara otomatis tidak dapat meneruskan perjalanan dengan kereta api lainnya.

"Dari penumpang KA Sritanjung itu, ada yang melanjutkan dengan KA Jayabaya, KA Kertajaya, KA Bangunkarta, dan lainnya. Dengan keterlambatan selama lima jam itu, tentu penumpang yang akan meneruskan persambungan kereta tidak bisa. PT KAI berusaha mengembalikan tiket dan disesuaikan penumpang sendiri untuk memilih kereta yang lain," katanya menambahkan.

Meskipun KA Sritanjung tertahan selama lima jam di Stasiun Grati, perjalanan sejumlah kereta lainnya dari Banyuwangi dan Jember menuju Surabaya tidak terganggu dan berjalan normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement