REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan hari libur perayaan hari besar agama menjadi simbol harmoni antar-agama di Indonesia.
"Bagaimana kehidupan beragama dijalankan secara baik, di Indonesia ini ada 15 hari libur, yang libur nasional cuma 3 yaitu 1 Januari, 1 Mei dan 17 Agustus dan 12 lainnya hari raya agama," kata Wapres dalam perayaan Isra Mi'raj di Istana Negara, Rabu (4/5).
Menurut JK, sebanyak enam agama yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu memilik hari libur perayaan keagamaannya masing-masing di Indonesia. Dia mengatakan hal itu juga menyimbolkan bahwa Islam di Indonesia bersifat moderat dengan keseimbangan itu.
"Islam sudah hampir 7 persen di Perancis tidak ada hari raya Islam. Tidak ada hari raya Islam di Thailand walau Islam juga banyak. Tidak ada di Amerika," tegas Wapres.
Wapres menjelaskan Indonesia memperingati tiga hari raya Islam secara kenegaraan di istana yaitu Isra Mi'raj, Nuzulul Qur'an dan Idul Adha.
"Itu sudah berlangsung 66 tahun karena dimulai Bung Karno sebagai Presiden pertama pada tahun 50 dan pembicara pertamanya Pak Hamka," kata JK.
Hal itu menjadi simbol bahwa agama menjadi faktor penting dalam kenegaraan. Selain itu, sejumlah pimpinan DPR dan DPD RI juga hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua DPR RI Ade Komarudin dan Ketua DPD RI Irman Gusman.