Rabu 04 May 2016 20:10 WIB

Sekolah Unggulan tak Punya Perpustakaan, Anggota DPR Kaget

Red: Ilham
Siswa-siswi butuh perpustakaan (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi butuh perpustakaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Anggota Komisi X DPR RI, Asdy Narang tampak kaget ketika berkunjung ke Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dia menyaksikan sekolah unggulan yang masih kekurangan fasilitas.

"Tadi di SMA 1 mengeluhkan soal bangunan perpustakaan, di SMP 1 bahkan belum ada bangunan khusus untuk perpustakaan sehingga ruangannya menempel dengan laboratorium. Ini tentu menjadi keprihatinan kami karena dua sekolah ini merupakan sekolah unggulan yang seharusnya menjadi contoh bagi sekolah lain," kata Asdy di Sampit, Rabu (4/5).

Politikus PDIP dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah ini mengakui, keterbatasan anggaran pemerintah memang menjadi kendala utama dalam pemerataan dan peningkatan fasilitas pendidikan. Namun, cukup ironis jika fasilitas sekolah di kota pun ternyata masih cukup terbatas.

Saat berkunjung ke sejumlah sekolah, Asdy banyak menyerap aspirasi dari guru, orang tua siswa, dan para siswa. Aspirasi tersebut menjadi masukan penting bagi dirinya dalam memperjuangkan peningkatan saran pendidikan di daerah, khususnya Kalimantan Tengah.

"Saya akan terus perjuangkan ini. Mudah-mudahan tahun 2017 nanti akan ada bantuan dari pemerintah pusat. Masalah seperti ini memang banyak terjadi di daerah dan ini harus kita perjuangkan supaya pendidikan di daerah juga terus meningkat," ujar Asdy.

Saat berkunjung ke sekolah-sekolah, Asdy didampingi dua anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, yaitu Rimbun dan Awai F Matali. Dia berharap para legislator di daerah juga terus memperjuangkan peningkatan sarana pendidikan melalui anggaran daerah.

Asdy juga sempat menyinggung soal penerapan kurikulum 2013 yang masih saja dipolemikkan. Menurutnya, ini merupakan langkah positif pemerintah untuk memperbaiki pola pengajaran dengan mengurangi beban siswa namun hasilnya bisa lebih efektif.

Menjalankan kurikulum 2013 yang menyempurnakan kurikulum 2006, bukanlah hal mudah karena banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Asdy mengaku sangat maklum jika kemudian banyak revisi yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Ada sekolah yang belum siap menerapkan kurikulum ini, namun di sisi lain ada pula materi kurikulum yang harus direvisi dan disempurnakan. Namun dia optimistis kurikulum 2013 akan membawa dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di negara ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement