REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turut berduka sekaligus mengutuk keras kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dialami siswi SMP, Yuyun oleh 14 remaja di Bengkulu.
Menurutnya, kasus tersebut menjadi tragedi yang memilukan, sekaligus membuka mata dan kesadaran masyarakat luas bahwa masih banyak persoalan dan ancaman yang dihadapi oleh anak-anak dan kawula muda di sekitar kita.
“Ikut berduka sekaligus mengutuk keras kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut, dan meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya, bila perlu dihukum kebiri,” kata Imam di Jakarta, Selasa (3/5).
Menteri asal madura tersebut melanjutkan, tragedi yang menimpa Yuyun tersebut menjadi duka bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kekerasan seksual dan pembunuhan yang terjadi menjadi cermin, masih banyaknya yang harus dibenahi dalam kehidupan sosial, kehidupan anak-anak dan pemuda yang ada di negeri ini.
Imam juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap perkembangan dan dinamika sosial anak-anak serta kaum muda dari berbagai potensi dan dampak negatif yang merusak dan menghancurkan masa depan mereka.
Dia juga mengingatkan agar para orang tua mampu memberikan perhatian terhadap kualitas pendidikan bagi putra dan putrinya. “Orang tua harus mempu memberikan perhatian terhadap kualitas pendidikan anak, terutama pendidikan yang meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlak,” ucap Imam.
Seperti diketahui, pada Sabtu (2/4) Yuyun tewas dibunuh setelah diperkosa beramai-ramai oleh 14 orang remaja yang tengah dalam pengaruh minuman keras. Dari keterangan para pelaku, tergambar saat itu Yuyun diseret, diperkosa dan kemudian dibunuh oleh 14 remaja sebelum kemudian mereka membuang jasad Yuyun ke jurang.