Selasa 03 May 2016 22:16 WIB

Lebaran Rabu-Kamis Dinilai Lebih Meringankan Jasa Marga

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Arus Mudik Lebaran (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Arus Mudik Lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Adityawarman menilai Hari Idul Fitri yang jatuh pada Rabu (6/7) dan Kamis (7/7) bisa meringankan kerja jajarannya. Sebelumnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa jatuh pada Senin 6 Juni 2016, dan Idul Fitri atau 1 Syawal 1437 Hijriah akan jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.

"Lebaran nanti Rabu, sedangkan Senin-Selasa cuti bersama. Ini bagus untuk kami, meringankan," kata dia usai rapat koordinasi persiapan lebaran di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).

Dengan begitu, ia memprediksi kenaikan volume pemudik akan dimulai sejak Jumat (1/7) sore atau H-5 Lebaran. "Jadi mulai jumat sore H-5 sudah mulai ramai. Usai shalat Jumat dan setelah buka puasa berangkat," lanjutnya.

Sedangkan untuk puncaknya, ia memperkirakan akan terjadi pada Sabtu (2/7) dan Ahad (3/7) atau H-3 dan H-4 Lebaran. "Kami bilang sama Ibu (Menteri BUMN), bersyukur bisa dapat waktu yang baik, sebab lebaran di hari Rabu," ucapnya.

Namun, ia mengkhawatirkan pada arus baliknya yang jatuh pada Sabtu (8/7) dan Ahad (9/7). "Bahaya arus baliknya, sebab numpuk di Sabtu-Minggu karena terlalu lama liburnya. Arus balik kita kerja keras," kata Adityawarman melanjutkan.

Ia mengharapkan adanya perubahan perilaku pemudik yang tidak selalu berangkat pada malam hari untuk menghindari penumpukan pengguna jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement