REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Ferry Sofwan Arief meminta PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menyerahkan daftar kebutuhan tenaga kerja untuk proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Kabarnya, proyek ini akan mempekerjakan 40.000 orang dari 2016-2018.
“Diminta tanpa diminta harusnya mereka sudah mengajukan daftar detil ke Pemprov Jabar,” katanya.
Berbekal daftar ini, kata dia, nantinya Pemprov Jabar bersama 8 daerah yang dilewati proyek ini bisa mempersiapkan untuk menyuplai tenaga kerja yang dibutuhkan. Langkah ini dinilai bisa memberikan kesempatan pada tenaga kerja lokal lebih dulu ketimbang tenaga kerja asing.
“KCIC sampai sekarang belum resmi menyampaikan pada gubernur dan kepala daerah tentang kebutuhan tenaga kerja,” katanya.
Jabar Minta Kereta Cepat Gunakan Tenaga Kerja Lokal
Menurut Ferry, dalam daftar tersebut KCIC harus merinci kebutuhan tenaga kerja sektor konstruksi apa saja. Detil pekerjaan sektor konstruksi akan memudahkan pihaknya bersama daerah mencari tenaga kerja yang sesuai peruntukan. “Kalau demand-nya sudah ada, kami jelas lakukan persiapan supply-nya. Lokasi proyek lebih banyak di Jabar karena itu kita harus bersama-sama membahasnya,” katanya.
Dengan investasi yang besar, kata dia, kebutuhan tenaga kerja untuk proyek ini diprediksi memerlukan tenaga kerja dari middle management, operator hingga pekerja kasar di lapangan. Sampai saat ini, dari 8 kabupaten/kota yang dilintasi proyek ini seperti Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Purwakarta, Karawang, Bekasi belum mendapat informasi akurat terkait tenaga kerja kereta cepat.