REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebagian besar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Tasikmalaya merupakan lahan tadah hujan. Dengan kondisi tersebut, Tasikmalaya dinilai lebih cocok untuk membudidayakan sorgum.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya, Abdul Kodir mengatakan, lahan di Tsikmalaya banyak yang tadah hujan. Jadi, menurutnya cocok jika ditanami sorgum. Rencananya, ada sekitar 161 ribu hektare lahan kritis yang akan ditanami sorgum. Lahan krtis seluas itu tersebar di setiap desa.
Kodir menjelaskan, budidaya sorgum sebagi upaya memanfaatkan lahan keritis yang tidak bisa ditanami padi. "Potensi padi di Tasikmalaya tidak sebaik Karawang, Purwakarta dan Subang, karena banyak lahan tadah hujan, jadi kami akan membudidayakan sorgum," kata Kodir kepada Republika.co.id, Selasa (3/5).
Sorgum juga sering disebut tanaman serbaguna. Sebab, sorgum bisa digunakan sebagi sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri lainnya. Dikatakan Kodir, tanaman sorgum karakternya mirip tanaman jagung.
Keungguan sorgum, dijelaskan Kodir, dalam satu kali tanam bisa tiga kali panen. Jadi, menanam sorgum bisa lebih menghemat biaya garapan. Setiap tiga bulan sekali bisa dipanen. "Sorgum itu bisa jadi tepung terigu, batangnya bisa buat pakan hewan ternak," ujar Kodir.
Selain itu, menanam sorgum tidak membutuhkan banyak air seperti tanaman padi. Mengingat banyaknya lahan tadah hujan di Tasikmalaya, maka sorgum bisa menjadi pilihan yang tepat.
Saat ini baru ada sekitar 30 hektare sorgum yang ditanam di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Di antaranya di Kecamatan Karangjaya, Leuwisari dan Sukaraja.
Kodir mengatakan, sorgum yang ditanam di Tasikmalaya dapat menghasilkan 7 ton sorgum perhektare. Targetnya dapat menghasilkan 15 ton sampai 20 ton perhektare. Tapi, karena pemeliharaannya belum optimal maka belum bisa memenuhi target.
Namun, dikatakan Kodir, jika sekali panen menghasilkan 7 ton sorgum, kalau dalam satu tahun tiga kali panen akan cukup lumayan banyak. Jadi satu tahun bisa menghasilkan 21 ton perhektare. Kalau dijual Rp 3.000 perkilogram hasilnya lumayan besar. "Tapi, kendalanya bibit, kemarin dapat bibit sorgum dari Kalimantan, tapi kurang bagus di tanam di sini," kata Kodir.
Sementara, dikatakan Kodir, budidaya sorgum di Tasikmalaya sedang berjalan. Nantnya akan terus dikembangkan karena targetnya 161 ribu hektare lahan tadah hujan yang akan ditanami sorgum. Bibitnya dari Kalimantan dan Sulawesi.