REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang menerbitkan imbauan Maghrib Mengaji bagi seluruh pelajar di kota ini. Imbauan ini berlaku mulai dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK/MA. Melalui imbauan ini pemkot mengajak generasi muda Muslim agar mendekatkan diri pada nilai-nilai agama Islam.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menerangkan surat edaran telah disebarluaskan ke sekolah-sekolah. "Surat yang ditujukan kepada orang tua sudah diedarkan melalui sekolah-sekolah, kami mengingatkan orang tua agar mengajak anaknya shalat dan mengaji," katanya pada Senin (2/5).
Upaya ini juga bertujuan menghindarkan anak-anak dari tayangan televisi yang tidak mendidik. Diakui Zubaidah, tontonan yang jauh dari nilai edukasi kian merajalela. Sehingga, gerakan mengaji usai magrib hingga isya dipandang sebagai strategi jitu menjaga moral dan imtaq anak.
Nantinya, Dinas Pendidikan akan mengevaluasi secara berkala untuk mengetahui keefektifan program ini. "Kami akan edarkan angket kepada orang tua dan guru adakah perubahan perilaku anak setelah rutin diajak shalat dan mengaji," jelasnya.
Meski demikian, Zubaidah menekankan gerakan Magrib Mengaji bersifat imbauan. Tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak ikut berpartisipasi karena ketaatan ibadah bersumber dari hati nurani.
Wali Kota Malang M Anton mengungkapkan gerakan Maghrib Mengaji sejalan dengan visi dan misi untuk mewujudkan Kota Malang yang bermartabat. "Dari maghrib hingga isya kami minta kepada para orang tua untuk mematikan televisi agar anak dapat belajar dan beribadah," ujarnya.
Menurut Anton, evaluasi program ini akan dilakukan melalui pengawasan sekolah. Oleh karenanya guru diminta mendorong anak didiknya untuk aktif berpartisipasi dalam Magrib Mengaji.
Baca: Dibacok Berkali-kali, Warga Cipinang Akhirnya Tewas