Senin 02 May 2016 16:11 WIB

Golkar Jabar Sarankan Mobil Fortuner Diganti Ambulans

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Golkar Jawa Barat bersikukuh partainya tetap tegas menolak rencana pengadaan 95 mobil mewah yang diperuntukkan bagi anggota DPRD Jabar. Menurut Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Ia sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Golkar untuk menolak rencana tersebut karena akan melukai hati masyarakat Jawa Barat. Bahkan, Dedi menyarankan anggaran tersebut dialihkan untuk membeli ambulans.

"Daripada pinjam pakai mobil dinas, lebih baik mobil ambulans dan mobil jenazah saja, kan itu akan lebih bermanfaat," ujar Dedi kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Dedi, berdasarkan perhitungannya, anggaran sekitar Rp 500 jutaan untuk membeli mobil Toyota Fortuner, bisa dibelanjakan untuk membeli dua unit mobil ambulans. Jadi, seorang anggota DPRD Jabar bisa memiliki dua mobil ambulans yang bisa digunakan oleh masyarakat serta para konstituennya di masing-masing daerah pemilihan anggota Dewan.

"Kalau buat ambulans saya setuju. Itu kan untuk publik," katanya.

Dedi mengatakan, kalau digunakan untuk membeli ambulans nantinya satu anggota akan punya dua ambulans yang bisa dijadikan ambulans on call. "Kan akan lebih bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat," kata Dedi.

Pokoknya, kata dia, terkait mobil anggota DPRD Jabar ini, Golkar menolak. Bahkan, dewan asal Golkar tak boleh di depan menolak, tapi di belakang menerima.  "Itu namanya menipu rakyat. Tanya rakyat, rakyat enggak setuju DPRD beli mobil," katanya.

Dedi berharap, sikap Fraksi Golkar DPRD Jabar yang secara resmi telah menolak rencana pengadaan mobil mewah tersebut dapat pula membuka mata fraksi lainnya di DPRD Jabar yang hingga kini belum bersikap. Padahal, penolakan semakin kencang.

Saat ini, baru tiga fraksi yang telah menyatakan penolakannya. Yakni, Nasdem, Golkar dan Fraksi Hanura. Selain itu, seorang anggota Fraksi PDIP pun Gatot Tjahyono juga menyatakan penolakannya, meski hingga kini Fraksi PDIP belum juga bersikap.

Dedi menilai, bila DPRD Jabar terlanjur sudah menganggarkan anggaran untuk membeli mobil, maka Ia mengusulkan agar DPRD Jabar mengubah nomenklatur keuangan dan spek mobilnya dengan membeli mobil ambulans tersebut. Dedi yakin, pembelian mobil ambulans akan jauh lebih bermanfaat karena selama ini masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan akibat lokasinya yang terpencil atau tidak punya kendaraan.

Dedi yang juga menjabat sebagai Bupati Purwakarta itu menyatakan tidak akan segan-segan mencopot kadernya bila mereka bersikukuh meminta mobil Toyota Fortuner. Karena, instruksi tersebut sudah menjadi sikap dan keputusan Partai Golkar Jabar. Bahkan,  kemungkinan akan ada perombakan pada susunan pimpinan Fraksi Golkar DPRD Jabar. Apalagi, sejak awal gelombang penolakan dari publik terhadap rencana pengadaan mobil mewah DPRD itu terus menguat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement