Ahad 01 May 2016 20:19 WIB

Pendekatan Agronomi Penting untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Rep: c32/ Red: Didi Purwadi
Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Muhamad Syakir (kiri)
Foto: ist
Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Muhamad Syakir (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), Muhamad Syakir, mengatakan pendekatan agronomi dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Karena itu, Muhamad yang baru terpilih sebagai ketua untuk periode 2016-2019 ini menilai Peragi memiliki peran besar dalam memacu pembangunan pertanian di Indonesia.

“Karena bagaimana pun juga pembangunan pertanian di Indonesia ini moderen, makanya pendekatan agronomi penting untuk meningkat produktivitas pertanian,” kata Muhamad, Ahad (1/5).

Dia juga membahas hal tersebut dalam Kongres Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) 2016 yang digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB) International Convention Center (IICC) beberapa waktu yang lalu. Dia mengatakan pendekatan agronomi bisa meningkatkan upaya dalam persaingan komoditas saat ini.

“Selama ini Peragi berkecimpung dari banyak perguruan tinggi untuk mendorong penelitian karena bisa menjadi energi yang potensial,” tutur Muhamad yang juga sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.

Muhamad menyatakan, ilmu yang dikembangkan bersama lembaga pertanian lain di Indonesia bisa mendorong dan memberikan inovasi. Dengan begitu, kata dia, inovasi tersebut bisa meningkatkan produksi nasional dan mendorong kesejahteraan petani.

“Mendorong potensi genetik seperti benih juga harus ditingkatkan, ini penting untuk pertanian,” ungkap Muhamad. Nantinya, lanjut Muhamad, akan bermuara kepada kesejahteraan petani yang mampu memenangkan persaingan.

 

Dia juga menyatakan, Peragi akan terus mengembangkan varietas unggul baru, kualitas benih, dan bagaimana penggunaannya. Muhamad menegaskan dia akan mengembangkan sasaran benih padi Jarwo Super ke 11 Provinsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement