Ahad 01 May 2016 08:02 WIB

Jumlah Pemudik Sepeda Motor Diperkirakan akan Terus Meningkat

Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor melintas di jalur pantura Tegal karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (21/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor melintas di jalur pantura Tegal karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemudik dengan menggunakan sepeda motor diprediksi masih terus meningkat dan tidak tertahankan pada masa libur Lebaran 2016, kata pengamat transportasi Djoko Setijawarno.

"Jumlah pemudik dengan sepeda motor diprediksi masih terus meningkat tak tertahankan walau pemerintahh telah berupaya dengan segala daya untuk meningkatkan mudik gratis sepeda motor dengan truk, kapal laut, dan kereta untuk kurangi angka kecelakaan," kata Djoko.

Keinginan pemudik menggunakan sepeda motor, menurut dia, karena langkanya angkutan di desa-desa. Di samping itu, buruknya layanan transportasi umum di daerah menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya pemudik menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas di daerah asal.

Sementara itu, pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor juga memperhitungkan murahnya biaya yang dikeluarkan untuk pulang ke kampung halaman. "Biaya mudik menggunakan sepeda motor lebih murah 40 persen dibandingkan naik bus," kata Djoko.

Ia berpendapat bahwa maraknya pemudik sepeda motor menggambarkan terbatasnya transportasi umum yang aman dan ekonomis untuk pulang kampung. Menurut Djoko, pemudik dengan sepeda motor merupakan korban dari layanan transportasi umum yang belum memadai pada saat mudik Lebaran.

Selain itu, relatif banyaknya pemudik dengan sepeda motor karena jumlah kepemilikan motor yang luar biasa banyak akibat berbagai kemudahan untuk membelinya. Djoko berpandangan moda transportasi yang belum memadai untuk layanan mudik Lebaran ialah dengan bus.

Layanan pemesanan tiket perjalanan yang belum ditata dengan baik, fasilitas terminal yang masih dinilai sebagai sarang tindakan kriminal, ditambah infrastruktur jalan yang belum optimal, menurut dia, menjadi alasan masyarakat enggan untuk mudik menggunakan bus.

Ia berharap pemerintah memperhatikan pelayanan transportasi mudik dengan bus yang harus diperbaiki seperti perbaikan di layanan kereta api. Pemerintah sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi mudik Lebaran 2016 dengan rapat kabinet yang dilakukan oleh semua kementerian.

"Permasalahan kemacetan saat mudik Lebaran masih menjadi salah satu fokus utama yang harus diselesaikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement