REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan program holistik atau menyeluruh untuk membangun Papua melalui penyelesaian yang terintegrasi.
"Holistik maksudnya masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan masalah keamanan, masalah HAM, dan diplomasi dipaketkan semua sehingga terintegrasi penyelesaiannya," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan ditemui di kabin pesawat Kepresidenan Indonesia 1, Sabtu (30/4).
Menurut dia, program tersebut sedang disiapkan oleh Bappenas dan Kementerian Koordinator Polhukam dalam menyinergikan solusi membangun Papua. Pada saat kunjungan kerja ke Papua, Presiden Jokowi dan sejumlah menteri telah melakukan pertemuan dengan 60 tokoh masyarakat adat Papua di Jayapura untuk membahas program tersebut.
Menko menjelaskan pemerintah membagi pihak di Papua dan Papua Barat ke dalam tujuh wilayah adat untuk membangun provinsi itu. "Dari tujuh tadi itu, pembangunan daerah dilakukan secara terintegrasi sehingga pembangunan bisa lebih efisien dilaksanakan, misalnya seperti pembangunan pendidikan, sekolah," ujarnya.
Presiden meminta pembangunan pendidikan dapat dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi sehingga dana pembangunan Papua, baik dari kementerian dan lembaga maupun dana otonomi khusus, dapat dimanfaatkan secara efisien. Pemerintah juga mendorong pembangunan hydropower di Sungai Mamberamo untuk menghasilkan listrik sebanyak 800 Mw.
Jokowi, kata Luhut, juga memerintahkan agar masalah HAM di Papua diharapkan dapat tuntas hingga akhir tahun ini. "Identifikasi masalah sudah, masukan masalah sudah tadi dan saya melihat suasana pertemuan sangat baik karena mereka mengapresiasi langkah-langkah Presiden tidak hanya bicara tataran strategis tapi juga bicara langsung kepada taraf pelaksanaan," kata Luhut.
Presiden beserta Ibu Negara Iriana Jokowi dan rombongan menteri telah melakukan kunjungan kerja selama dua hari mengunjungi Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jayapura, dan Sentani di Papua. Dalam kunjungannya, Presiden dan para menteri meresmikan sejumlah pembangunan dan pengoperasian pasar tradisional serta bertemu para tokoh adat di Papua dan meninjau proses pembangunan Pelabuhan Depapre.