REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Meski harga sapi masih stabil tinggi di kisaran Rp 110 ribu per kg, namun stok sapi di Kabupaten Purbalingga masih mengalami surplus.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perikanan dan Peternakan setempat, stok sapi lokalhingga April 2016 masih mencapai 13.525 ekor, dimana separuhnya merupakan sapi betina. Sementara untuk sapi perah, tercatat ada 116 ekor.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Sediyono, populasi sapi potong sebanyak itu masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daging warga Purbalingga. Apalagi tingkat konsumsi protein hewani masyaraat Purbalingga, masih berkisar sekitar 5,6 gram per kapita per hari.
''Dengan tingkat konsumsi protein hewani sebanyak itu, populasi sapi di Purbalingga masih sangat mencukupi untuk kebutuhan daging sapi selama setahun. Apalagi, tingkat konsumsi protein yang diukur tidak hanya untuk konsumsi daging sapi saja. Tapi juga termasuk di dalamnya daging ayam, telur dan susu,'' jelasnya, Kamis (28/4).
Menurut dia, jumlah sapi yang disembelih di RPH wilayah Purbalingga, juga tergolong tidak terlalu tinggi. Dari data yang dia peroleh, dalam sehari hanya ada tujuh sampai delapan ekor sapi yang dipotong.
Namun dia menyebutkan, sapi yang dipotong tersebut, tidak seluruhnya merupakan sapi yang dipelihara peternak lokal Purbalingga. ''Dari tujuh-delapan sapi yang disembelih setiap hari, rata-rata hanya dua ekor sapi milik peternak lokasl Purbalingga yang disembelih. Lainnya, justru sapi yang berasal dari luar Purbalingga,'' katanya.
Hal ini, menurutnya, justru positif bagi daerah, karena Purbalingga akan tetap memiliki lebih banyak stok sapi, sedangkan daerah lain kebanyakan bermasalah dengan stok sehingga menggenjot populasi dengan inseminasi buatan.
Meski demikian Sediyono menyatakan, pihaknya tetap memperhatikan keberlangsungan populasi hewan ternak tersebut. Terutama untuk memenuhi kebutuhan pada saat Hari Raya Kurban, karena kebutuhan sapi potong pada masa itu mengalami peningkatan signifikan. Seperti pada Hari Raya Kurban tahun 2015 lalu, sedikitnya 1.974 ekor sapi yang dipotong.
''Untuk membantu peternak, dalam APBD Perubahan 2016, Dinas Perikanan dan Peternakan akan mengusulkan tambahan anggaran dana bantuan dari pemerintah pusat untuk penyediaan pakan konsentrat,'' jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan upaya inseminasi buatan bagi 3.000 ekor betina yang diharapkan akan melahirkan 1.600 ekor sapi bakalan. ''Meski Kabupaten Purbalingga mengalami surplus sapi, akan lebih aman kalau kita juga tetap memacu tingkat kelahiran sapi betina dengan inseminasi buatan,'' katanya.