REPUBLIKA.CO.ID, PANDAN, SUMUT -- Sebanyak 43 warga Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, diduga keracunan makanan usai menyantap makanan acara hajatan pada Kamis (28/4).
Warga yang diduga keracunan itu dilarikan ke RSUD Pandan dan Puskesmas sekitar.
Menurut keterangan Kapolsek Sibabangun, AKP Sofyan, ke 43 orang warga Sibabangun yang merasa pusing dan lemas usai memakan Itak-itak (makanan adat Batak saat memasuki rumah baru) langsung dievakuasi ke Puskesmas dan RSUD Pandan.
"Benar kita masih selidiki penyebab keracunannya dan kondisi ke 43 korban dalam keadaan pusing, muntah-muntah. Dan sudah dirawat di sejumlah Puskesmas dan ada ke Rumah Sakit Pandan," kata Sofyan.
Sementara Agus Pardede salah seorang kerabat korban ditemui di RSUD Pandan mengatakan, peristiwa keracunan diketahui usai warga yang hadir dalam acara hajatan memasuki rumah baru mengaku pusing-pusing setelah mengkonsumsi makanan berbahan beras dan kelapa (Itak-itak).
"Tadi kira-kira jam sebelas, warga makan itak-itak di rumah Roy Pane, karena dia lagi syukuran memasuki rumah baru. Usai makan itak-itak, mereka langsung pusing-pusing dan muntah-muntah termasuk yang punya rumah Roy Pane ikut keracunan juga," ujar Agus Pardede.
Sementara itu Direktur RSUD Pandan, dr Sempata Kaban yang dikonfirmasi menjelaskan, jumlah pasien yang dirawat di RSUD Pandan sebanyak 15 orang, dengan kondisi lemas dan muntah-muntah.
Sisanya dirawat di Puskesmas dan sebagian sudah ada yang pulang, sedangkan pertolongan yang sudah diberikan berupa perawatan dan infus.
"Jadi Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah sudah turun ke TKP, dan sampel makanan sudah dikirim ke Medan untuk diperiksa. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan dari laboratorium," katanya.