Kamis 28 Apr 2016 19:33 WIB

Wartawan Korban Serangan Perompak Baru 6 Bulan Bekerja

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Perompak di Selat Malaka
Foto: news.com.au
Perompak di Selat Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kameramen Salam TV yang tewas tenggelam setelah bergumul dengan perompak di Perairan Belawan, Medan, Zulfan Saiful (39 tahun), ternyata baru bekerja di sana selama sekitar enam bulan. Kini, istri dan keluarga yang ditinggal pun harus menjalani kehidupan mereka tanpa kehadiran Zulfan.

Rumah duka di Jl Letda Sujono Gang Amal, Kecamatan, Medan Tembung, Medan, terus didatangi pelayat dari kerabat dan rekan Zulfan. Suasana duka pun begitu kental terasa.

"Dia (Zulfan) kerja menjadi kameraman Salam TV masih baru, sekitar enam bulanan. Sebelumnya, dia jadi freelance video wedding setiap pesta pernikahan," kata abang kandung Zulfan, Zulkifli (40) di rumah duka, Kamis (28/4).

Kepergian Zulfan meninggalkan seorang istri bernama Yuni Ar Fahrimi Nasution (37). Pasangan ini tidak memiliki anak karena anak semata wayangnya yang berusia empat tahun baru meninggal akibat penyakit yang ia derita.

Zulkifli mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok pekerja keras dan rajin beribadah. Anak kedua dari lima bersaudara ini pun tidak pernah mengeluhkan pekerjaannya meski harus dilakukan di luar kota Medan.

Ia juga mengaku tidak menyangka adiknya itu akan pergi begitu cepat untuk selama-lamanya. "Saya tak menyangka dia seperti ini karena tidak ada tanda-tanda sebelum meninggal. Seminggu yang lalu baru pulang dari Sibolangit. Dia itu sudah sering keluar kota untuk liputan," ujarnya.

Seperti diketahui, rombongan kru Salam TV dirompak usai melakukan peliputan di perairan Belawan, Medan, Rabu (27/4) sekitar pukul 11.10 WIB. Kejadian ini menyebabkan seorang kameramen tewas.

Direktur Polisi Perairan Polda Sumut Kombes Tubuh Musyareh mengatakan, kapal boat yang ditumpangi kru Salam TV tersebut terdiri dari dua kameraman, yaitu Zulfan (39) dan Fadlan (29), produser Saparuddin (45), dan Ustadz Zainul Khair atau Abu Umail (50) yang merupakan narasumber. Mereka menumpang kapal yang dikemudikan pemiliknya, Andi (35).

Akibat kejadian ini, lanjut Tubuh, korban Zulfan meninggal akibat tenggelam saat duel dengan pelaku. Sementara Fadlan, mengalami luka bacok di tangannya.

Saat berada di perairan alut pelayaran depan Pelabuhan Belawan, sekitar pukul 11.10 WIB, kapal rombongan tersebut didekati perahu kayu. Dua awak kapal tidak dikenal tersebut beralasan ingin meminta minum kepada para korban.

Saat Fadlan memberikan dua botol air, pelaku menarik tas berisi dua unit kamera DSLR Canon 5D Mark III beserta aksesorinya. Fadlan pun tak tinggal diam. Ia kemudian melompat ke kapal pelaku untuk mengambil tasnya kembali. Tarik menarik tas sempat terjadi.

Melihat rekannya terlibat pergumulan, Andi dan Zulfan kemudian menyusul Fadlan. Duel dengan perompak pun terjadi. Akibatnya, Fadlan mengalami luka di tangan akibat dibacok dengan golok dan Andi mengalami luka memar di dada karena terkena pukulan. Sementara, Zulfan yang sempat bergumul dengan pelaku tercebur ke laut. Ia pun tenggelam karena tak mampu berenang dan ditemukan sekarat.

"Zulfan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Saddam.

Pelaku yang membawa senjata tajam kemudian berhasil lolos. Mereka pun, kata Saddam berhasil membawa kabur tas berisi peralatan berharga sekitar Rp 270 juta milik korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement