Rabu 27 Apr 2016 21:51 WIB

Pemprov Beri Pendidikan Budi Pekerti kepada Anak-Anak Rusunawa

Rep: C33/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara memindahkan barang-barangnya di Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (10/4). (Republika/Yasin Habibi)
Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara memindahkan barang-barangnya di Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (10/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menggandeng Inspiration Factory Foundation (IFF) untuk memberikan pendidikan pada anak-anak usia dini yang bersekolah di PAUD di rusunawa.

"Kegiatan ini positif bagi anak-anak di rusun. Memang harus ada pembinaan kegiatan yang memberikan motivasi dan budi pekerti," kata Kepala Dinas Perumahan DKI Ika Lestari Aji di Jakarta, Rabu (27/4).

Tujuh rusunawa bakal mendapat pengajaran informal secara cuma-cuma. Ketujuh rusun itu antara lain, Cipinang Besar Selatan, Pulo Gebang, Tipar Cakung, komarudin, Cakung Barat, Daan Mogot dan Pinus Elok.

Ika mengatakan, kegiatan pengajaran informal ini bakal mengasah pola pikir anak-anak di rusunawa. Anak-anak diharapkan dapat tumbuh lebih baik dan mampu menggapai mimpi masing-masing.

 

"Kegiatan ini bisa menggugah perasaan anak-anak. Kalau mendapat pengarahan mungkin akan lebih terasah lagi," katanya.

Ika mengatakan, pemprov dalam hal ini dinas perumahan siap menyediakan fasilitas di setiap rusun guna mendukung kinerja belajar anak-anak. Pemprov DKI pun siap memberikan penambahan ruang belajar, kipas angin atau menggiring masyarakat untuk tetap mengikuti program.

"Kalau Dinas Perumahan siap mendukung infrastruktur. Tapi nanti kita akan kolaborasi dengan Dinas Pendidikan juga," katanya.

Saat ini, kata dia, baru tujuh rusunawa yang disediakan program PAUD. Namun, katanya, rusun yang lain akan segera mengikuti.

Sebelumnya, yayasan IFF meluncurkan "dream program" yang mengajarkan pendidikan Informal kepada anak-anak di rusunawa tersebut. Tujuannya, agar warga yang tinggal di rusun atau memiliki ketertinggalan pendidikan punya pemimiran yang maju.

"Jadi meski tempatnya tertinggal tapi pemikirannya maju," kata Co-Founder IFF Jenny Tjoa.

Jenny mengatakan, rencana pembangunan rusun bukan sekedar memindahkan warga dari pemukiman kumuh ke pemukiman layak. Tapi, dia melanjutkan, juga harus memikirkan kesejahteraan warga dan psikologis anak.

"Jadi kami akan melengkapi pendidikan formal yang diberikan PAUD," katanya.

Jenny mengatakan, pendidikan informal yang diberikan semacam kelas inspirasi bertujuan untuk memberikan mimpi dan informasi kepada peserta didik menyangkut profesi tertentu. Selain itu, juga untuk mengembangkan interpersonal skill, kepercayaan diri dan nilai moral.

Program yang masih berlaku di tujuh rusun ini direncanakan segera mendatangi 30 rusun lainnya. Namun, Jenny belum bisa mengungkapkan rusun yang bakal mendapat program sama, lantaran hal itu masih dalam tahap kajian.

"Target kami semua anak yang mengikuti program mendapat perubahan secara sikap dalam satu tahun," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement