Rabu 27 Apr 2016 20:26 WIB

IPB Bantu Olah Sagu Jadi Gula Cair

Sagu
Sagu

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Institut Pertanian Bogor membantu mengolah komoditas berbahan dasar sagu menjadi gula cair di Kabupaten Meranti, Provinsi Riau.

"Proses pengolahan dari pati sagu menjadi gula cair dapat dilakukan dalam skala rumah tangga, tentu dengan proses yang benar dan dekomposisi yang benar," kata Dosen Agronomi IPB Prof Dr Hasyim Bintoro, Rabu (27/4).

Dikatakannya Kabupaten Meranti sudah baik dalam pengelolaan gula cair berbahan sagu dan pihaknya membantu agar proses tersebut menjadi mudah dan cepat dengan bantuan enzim. "1 kg pati kering dapat menghasilkan satu liter gula cair, semoga hal tersebut dapat membantu," kata dia menambahkan.

Hal lain yang disorotinya yakni petani di Kabupaten Meranti yang masih bergantung nasibnya dengan kilang sehingga dia berupaya mengandeng akademisi di Riau untuk mencarikan solusi. "Petani disini belum sebenuhnya mandiri karena sagu dipanen sama yang punya kilang, kita berupaya untuk memberikan solusi yaitu alternatif yang dapat dipakai di lahan sagu," kata dia pula.

Solusi yang dia kembangkan yakni kanal di lahan sagu yang didesain untuk ikan dan ampas sagu juga bisa digunakan untuk industri pakan ternak, sehingga petani dapat mandiri.

"Makanya kita perlu menggaet akademisi dari Universitas Islam Riau Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan syarif Kasim untuk meneruskannya, tidak mungkin kami jauh kan," ujarnya.

Dikatakannya sagu hanya dimiliki tiga negara di dunia yaitu Papua Nugini Malaysia dan Indonesia. Sedangkan 90 persen sagu di dunia ada di Indonesia dan terbesar di Papua dan Papua Barat.

"Kalau untuk di Riau sendiri penduduknya sudah mengenal sagu, kualitas sudah terkenal, sekarang bagaimana kita untuk upaya mengembangkan lahan agar produksinya meningkat," kata dia menambahkan.

Keunggulan sagu dikatakannya dapat digunakan sebagai pangan cadangan menghasilkan pati, selain itu juga dapat tumbuh di lahan marginal seperti di lahan rawa dangkal dan di lahan gambut yang tanaman lain sulit atau tidak dapat tumbuh. Selanjutnya ia menjelaskan sagu cukup praktis tidak dipupuk dan dapat langsung dipanen.

"Sagu dapat tumbuh di lahan kering tanah yang tergenang air ataupun tanah bakar, bila dibandingkan dengan yang lain dana yang diperlukan untuk menghasilkan pati dari sagu cukup murah,"ujarnya.

Ada berbagai macam produk turunan, lanjut dia, sagu bisa diolah menjadi industri makanan, industri kertas, bahan bakar, pupuk, biogas, makan ternak, kosmetik, farmasi, industri kayu, beras analog, bahan plastik yang bisa terurai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement