REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Armada bus Transjakarta telah beroperasi di wilayah Kota Bekasi pada sejak Senin (25/4) kemarin. Sejumlah persiapan terkait pelayanan penumpang dan sarana prasarana untuk menyambut moda transportasi umum baru ini tampak belum siap.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Erwin mengakui masih ada kekurangan di sana-sini dalam tahap uji coba ini. Salah satunya adalah kesiapan halte Transjakarta di Kota Bekasi yang masih perlu perbaikan.
Menolak anggapan kehadiran Transjakarta di Kota Bekasi relatif mendadak, Erwin menyatakan rencana perpanjangan trayek Transjakarta di Kota Bekasi sudah dibicarakan di lingkungan kementerian sejak jauh-jauh hari.
Menurutnya, ketersediaan halte Transjakarta di Kota Bekasi sudah ada, meskipun belum optimal. Jumlah halte yang dimiliki Kota Bekasi untuk operasional tiga rute Transjakarta saat ini sebanyak 6 halte permanen dan 12 halte portable.
Untuk penumpang dari arah Bekasi Timur, posisi halte-halte permanen terdapat di Terminal Bekasi, Bekasi Trade Center (BTC), dan Bulak Kapal. Erwin melanjutkan, adapun penumpang dari arah Bekasi Barat dapat memanfaatkan halte yang berada di Rawapanjang dan di dekat pintu tol Bekasi Barat, depan pusat perbelanjaan Giant.
Untuk memenuhi ketercukupan jumlah halte, Dinas Perhubungan juga menyediakan 12 halte portable. Terkait rencana ke depan apakah halte-halte portable ini akan diubah menjadi halte permanen, Erwin mengaku Dishub Kota Bekasi akan melakukan evaluasi terlebih dulu.
"Nanti kita lihat titik-titik kantong penumpang yang besar," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (25/4).
Erwin menuturkan, kendala lain yang masih menghambat pelayanan terletak pada kurangnya personil operasional Transjakarta. Sistem pemungutan ongkos masih dilakukan di dalam bis.
Menurutnya, Dinas Perhubungan akan mengarahkan dalam waktu dekat ini supaya ada sistem pemungutan ongkos yang disepakati, apakah di halte atau tetap di dalam bis. Erwin menambahkan, anggaran Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang secara khusus dialokasikan untuk busway hingga saat ini tidak ada.
"Yang ada untuk pemeliharaan tapi tidak terlalu besar. Bukan buat halte saja. Makanya kita tetap coba ke Transjakarta dan DKI, coba kalau ada anggaran lebih bisa diarahkan ke situ," ujar Kepala Bidang Angkutan Dishub Bekasi.
Pihaknya berencana untuk mencoba mengomunikasikan kepada PT Transjakarta dan DKI Jakarta. Setelah armada berjalan beberapa waktu, Erwin menegaskan, Dishub Kota Bekasi juga akan melakukan evaluasi lebih dulu bersama pihak PT Transjakarta guna melihat animo masyarakat, serta prosedur mekanisme perbaikan.
Hal itu untuk menentukan titik-titik mana yang diminati masyarakat dan membutuhkan prioritas perbaikan terlebih dahulu. Ia menargetkan, perbaikan sarana prasarana ini tidak membutuhkan waktu lama.
"Mudah-mudahan dalam satu dua minggu ini," kata Erwin.