Selasa 26 Apr 2016 17:07 WIB

Panglima TNI Isi Kuliah di Unila

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Angga Indrawan
Jenderal Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jenderal Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk pertama kalinya memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) di Gedung Serba Guna Unila, Selasa (26/4). Dalam kuliah terbukanya, Panglima TNI menekankan peran pemuda ke depan menjadi tumpuah menjaga kondisi wilayah negara dari ancaman dan serangan pihak luar.

“Di jiwa pemuda negara ini terjaga dari ancaman dan serangan pihak luar,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, di hadapan mahasiswa, dihadiri Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo, dan pejabat lainnya.

Ia mengungkapkan ke depan negara akan berubah. Negara Indonesia yang memiliki potensi pangan dan energi yang besar menjadi ancaman luar biasa bagi pihak luar. Dalam kuliah umumnya, panglima menyampaikan pada tahun 2043, akan terjadi perang energi antarnegara. Indonesia akan menjadi negara ekuator dengan potensi pangan dan energi yang besar tentu menjadi sorotan dunia.

Menurut Gatot, persaingan dalam bidang energi pada tahun tersebut akan menimbulkan konfik yang luar biasa. Sekitar 70 persen penduduk dunia memperebutkan energi untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia yang diprediksi mencapai 12 miliar lebih.

Ia berharap peran pemuda dapat menjaga keutuhan wilayah negara Indonesia dari serangan dan ancaman pihak luar, yang akan memperebutkan sumber daya energa dan pangan Indonesia yang melimpah tersebut.

Untuk menjaga hal tersebut, ia berpesan pemuda Indonesia harus menjaga kearifan lokal dalam menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. Ancaman globalisasi tidak akan bisa dibendung, kata dia, kecuali dengan menyiapkan sumber daya pemuda bangsa Indonesia sejak dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement