Selasa 26 Apr 2016 14:38 WIB

Pengantin Berusia 100 Tahun Ikuti Nikah Bareng Mataraman

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Achmad Syalaby
Sepasang pengantin melakukan ijab kabul pada pernikahan massal di rumah dinas Bupati Sleman, Senin (13/5). Pemkab Sleman mengakomodir pasangan - pasangan yang ingin menikah namun terkendala biaya
Foto: ANTARA FOTO/Regina Safri
Sepasang pengantin melakukan ijab kabul pada pernikahan massal di rumah dinas Bupati Sleman, Senin (13/5). Pemkab Sleman mengakomodir pasangan - pasangan yang ingin menikah namun terkendala biaya

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Bertepatan dengan satu abad Kabupaten Sleman, Pemkab setempat menggelar nikah bareng bertema mataraman. Rencananya, beberapa peserta dalam agenda tersebut merupakan pengantin berusia 100 tahun.

Panitia Nikah Bareng, Ryan Budi Nuryanto menuturkan, peserta manten yang berusia 100 tahun menggambarkan ikatan janji pernikahan yang tulus. “Diharapkan nantinya para manten bareng ini juga bisa langgeng seperti itu,” tutur Ryan, Selasa (26/4).

Menurut dia, acara ini dilakukan untuk memeriahkan milad ke- 16 Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Zuhriyah. Perhelatan ini akan diiringi dengan beberapa kegiatan ritual. Di antaranya sema'an Al Qur'an, Nikah Bareng Mataraman, dan Pengajian Akbar oleh KH. Abdurrahman dari Wonosobo pada malam hari di tempat yang sama.

Ryan menyampaikan Nikah Bareng Mataraman dan Golek Garwo (cari jodoh) ini terbuka untuk umum. Selama empat tahun ini, Forum Taaruf Indonesia sudah berhasil mempertemukan empat ribu pasang hingga menikah. “Kami berharap tahun ini bisa jadi lima ribu pasang,” ujar Ryan.

Pelaksanaan Nikah Bareng Mataraman akan digelar pada 14 Mei 2016 di Masjid Kagungan Dalem Sulthony Rejodani Ngaglik Sleman DIY secara gratis. Nantinya para peserta akan mengikat janji suci dengan beberapa ritual pokok budaya secara bersama-sama. 

Ada pun saksi nikah meliputi Ki Juru Kunci Merapi dan Ki Juru Kunci Laut Selatan. Pernikahan juga akan dihadiri kerabat keraton Ngayojokarto Hadiningrat serta Bupati Sleman dan jajarannya. Sementara pendaftaran nikah bareng dibuka hingga 10 Mei 2016 di KUA Kecamatan Ngaglik, Sleman.

“Kami juga melengkapi pernikahan dengan mahar, yaitu seperangkat alat sholat, ijab uniq, biaya nikah, sema'an Al - Qur'an, pesta rakyat, busana dan tata rias Mataraman, kirab manten, bingkisan manten satu set alat kecantikan, dan bulan madu di hotel,” tutur Ryan.

Bagi pendaftar yang belum memiliki pasangan akan dicarikan jodoh melalui program golek garwo. Ryan menyampaikan, sampai saat ini sudah ada 500 peserta baik dari Jawa maupun luar Jawa. Ada pula beberapa yang berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

Nikah bareng diikuti peserta berusia 22 sampai 70 tahun dengan berbagai macam profesi dan suku. Ia mengemukakan, sejak awal kegiatan ini digelar untuk menciptakan keluarga dan generasi penerus yang cinta Indonesia dan budaya Jogjakarta. “Pernikahan ini membawa misi religi, budaya, dan pariwisata sebagai perekat persatuan di tengah-tengah keberagaman,” ujar Ryan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement