REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah pengelola warung internet (warnet) game online di kota Medan belum mengetahui bahwa beberapa game yang dimainkan pengunjung di warnet mereka masuk dalam daftar game berbahaya.
Salah satu pengelola warnet, Rizka mengatakan, karena ketidaktahuan ini, pihaknya belum mengambil sikap apa pun.
"Belum tahu. Aturan ke user, yang main itu juga enggak ada. Terserah mereka," kata Rizka saat ditemui Republika di warnetnya di Jl Halat, Senin (25/4).
Rizka mengatakan, saat bermain, tidak ada tindakan berlebihan yang dilakukan oleh para pengunjung warnetnya selama ini. Apalagi, sampai pada tindakan yang mengganggu pengunjung lain.
"Heboh kali. Apalagi mereka bikin tim-tim gitu kan. Kebanyakan anak-anak sekolah itulah, jam pulang sekolah mereka ke sini. Tapi belum pernah sampai ribut," ujarnya.
Rizka mengatakan, warnet Spider.net yang ia kelola selalu buka selama 24 jam. Sebagian besar pengunjung yang datang, lanjutnya, memang untuk bermain game online. Ada 18 komputer di warnet ini yang dapat digunakan pengunjung.
"Sehari bisa lah 50 orang, 60 orang. Paling banyak maIn Point Blank sama League of Legends itu," kata Rizka.
Sementara itu, salah seorang user atau pengunjung warnet ini, Danil Siregar mengaku gemar bermain game Point Blank. Hampir setiap hari dia bermain game tersebut selama sekitar lima jam.
"Saya hobi aja. Terus kalau lagi kesal, emosi juga pas sekali main ini. Daripada mukulin orang kan," kata pelajar kelas XI di salah satu SMA Negeri di Medan ini.
Hal senada juga disampaikan Tuti Lubis. Menurut Tuti, dengan bermain Point Blank (PB), rasa bosannya dapat hilang. "Main itu bisa merefresh otak. Buang suntuk," kata Tuti sembari menambahkan dalam sehari ia bisa bermain game tersebut hingga empat jam.
Sama seperti Danil, selain menghilangkan rasa bosan, PB juga diklaim sangat berguna untuk mereda emosi Tuti. "Kalau lagi marah enak main PB karena jadi pelampiasan kan," ujarnya.
Meski begitu, Tuti mengaku masih dapat mengontrol diri. Game online yang ia mainkan, kata Tuti, tidak sampai mengganggu kehidupan nyatanya.
"Nggak sampai kebawa dalam kehidupan sehari-hari lah. Kalau bagi saya sendiri PB itu melatih ketangkasan, latihan fokus menembak sasaran," kata Tuti.