Senin 25 Apr 2016 14:01 WIB

Luhut Duga Napi Gantung Diri di Lapas Banceuy karena Ketakutan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan Lapas Klas II A Banceuy Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan Lapas Klas II A Banceuy Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menduga atas tewasnya Undang Kosim alias Abah.

Narapidana yang tewas gantung diri di Lapas Bancuey Bandung itu diduga melakukan aksi nekatnya tersebut lantaran ketakutan akan masa tahannya yang dipastikan bakal tambah berat. Abah, menurut Luhut, diketahui masih menjalankan bisnis narkobanya dari balik jeruji penjara.

"Mungkin dia ketakutan bahwa hukumannya nanti bisa ditambah lagi karena dia telah melanggar ketentuan, masih mengedarkan narkoba di dalam," ujarnya usai menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/4).

Abah sendiri sebenarnya tinggal dua bulan lagi menjalani sisa masa hukumannya. Di Lapas Banceuy, dia sudah masuk masa asimilasi. Namun, dua bulan sebelum bebas, Abah justru ditemukan tewas gantung diri di pintu sel.

Kematian Abah pula yang kemudian memicu kerusuhan di lapas tersebut hingga terjadi kebakaran hebat. Para narapidana lain tak percaya Abah mati gantung diri. Terlepas dari hal itu, Luhut menyebut bahwa Lapas Banceuy over kapasitas. Karenanya, menurut dia, pemerintah akan segera membangun lapas baru.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement