Senin 25 Apr 2016 08:10 WIB

Ke Mana Pemimpin Islam?

Red: M Akbar
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Rudi Agung

Thomas Raffles, Letnan Gubernur EIC yang memerintah era 1811-1816 di Indonesia, pernah berkata, ''Karena ‘Pendeta Islam’ itu begitu dihormati maka tidak sulit bagi mereka untuk mengajak rakyat agar menentang kepentingan pemerintah kolonial.''

Penjajah mengakui begitu dahsyatnya peran ulama dan agamawan Muslim dalam merebut kemerdekaan bangsa ini. Sejarah mencatat panjang lebar perjuangan ulama, santri, dan masyarakat Muslim dalam melawan penjajah kolonial. Itu dulu. Ya, dulu sekali.

Kini, semakin banyak kerisauan masyarakat lantaran seringnya pembunuhan karakter terhadap Islam, pelecehan Nabi, sampai Alquran. Bahkan, mengarah pada pemenjaraan dan pembunuhan aktivis Islam hanya karena diduga teroris. Sudah 121 nyawa meregang sia-sia. Terakhir pembunuhan keji terhadap Siyono.

Tentunya, pedih sekali hati umat Islam ini. Lebih pedih lagi ketika membandingkan perlakuan sikap aparat hukum negeri ini terhadap koruptor hitam kelas kakap yang buron belasan tahun, Samadikun. Sang pencoleng uang rakyat itu justru dijemput, bak tamu agung. Lalu masih banyak lagi kebijakan pusat dan DKI Jakarta yang sungguh menyakitkan masyarakat dan umat Islam negeri ini.

Di DKI, misalnya. Dari gusur-menggusur rumah dan masjid, serapan anggaran rendah, kemacetan luar biasa, banjir besar yang berkepanjangan, dan setumpuk masalah lain. Selesainya, cukup menyalahkan anak buah atau kambing hitam lainnya.

Karakter Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok ini sangat sering menyalahkan dan berkata kasar. Rasanya hal semacam ini mengingatkan kita pada kutipan esai almarhum Mahbub Djunaidi bertajuk: "Kepemimpinan Baru, Nah!" yang dirilis Tempo 8 Desember 1973.

''Pimpinan yang dungu, entah setan mana yang mengangkat dia di sana, gemar mencari kesalahan, menghardik dan bergunjing, perutnya sering mulas dan terlibat cekcok dengan istri.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement