REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Warga korban banjir di Desa Karangligar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mulai membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur pascabanjir akibat luapan Sungai Cibeet, Ahad.
Ratusan warga korban banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing setelah sebelumnya mengungsi.
Para korban banjir itu umumnya melakukan aktivitas yang sama, yakni membersihkan rumah serta perabotan mereka setelah terendam banjir selama tiga hari.
Meski banjir di daerah itu sudah mulai surut, tetapi warga setempat masih khawatir terjadi banjir susulan. Desa Karangligar merupakan salah satu daerah rawan banjir di Karawang.
"Banjir memang sudah surut. Tetapi tetap saja saya belum merasa aman dari ancaman banjir susulan," kata Dede, seorang warga Dusun Pengasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang.
Hal tersebut disampaikan Dede, karena daerah tempat tinggalnya itu rawan banjir. Selain itu, saat ini kondisi tinggi muka air sungai Cibeet dan Citarum masih belum normal.
Banjir di sejumlah desa di empat kecamatan sekitar Karawang selama tiga hari terakhir terjadi bukan karena tingginya intensitas hujan di Karawang. Tetapi akibat meluapnya sungai Cibeet dan Citarum. Dua sungai besar di Karawang tersebut meluap karena tingginya intensitas hujan di daerah sekitar Bandung dan Bogor.
Aliran sungai Cibeet yang melintasi Karawang itu sendiri berasal dari Bogor dan sekitarnya, dan aliran sungai Citarum yang melintasi Karawang berasal dari daerah Bandung dan sekitarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang Asip Suhendar menyatakan saat ini banjir yang terjadi di sejumlah desa sekitar Karawang sudah mulai surut. Tetapi diakuinya, pihaknya akan tetap waspada terjadinya banjir susulan.