REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN Distribusi Jawa Timur menawarkan investor untuk menggarap beberapa program listrik energi terbarukan di wilayah setempat. Sebab, potensinya cukup luas dan banyak yang belum tergarap.
"Seperti pemanfaatan tenaga alam yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang sudah dikembangkan swasta di tiga lokasi Jawa Timur, dan kemudian PLN bagian membeli listriknya," ucap Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Timur, Ahad (24/4).
Ia mengatakan program kerja sama dengan swasta telah lama dilaksanakan, dan terus berjalan hingga saat ini. Oleh karena itu, kata Pinto, PLN Jatim terus menawarkan beberapa energi terbarukan untuk digarap investor, seperti energi listrik rumput laut.
Pinto mengatakan, untuk proyek PLTMH yang selama ini sudah dikerjakan investor telah menghasilkan kemampuan listrik sebesar 50 KVA PLN dari air irigasi di tiga lokasi Jatim yakni dua lokasi di PLTMH Pacet, Mojokerto (Desa Seloliman) dan satu PLTMH di Kabupaten Blitar (Lodagung).
"Program ini merupakan bagian dari progam PLN dalam memanfaatkan tenaga listrik energi baru terbarukan lewat pembangkit secara alami tersebut," katanya.
Sebelumnya PLN Distribusi Jatim juga telah bekerja sama dengan PT Sumber Organik dan Pemkot Surabaya dalam memanfaatkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo menjadi listrik, dan mampu mengaliri 1.000 rumah. Pemanfaatan sampah tersebut, telah menghasilkan tenaga listrik sebesar 1 MegaWatt, dan sudah dilakukan sejak 2015 dengan menggunakan sistem 'Landfill Gas' atau gas yang dihasilkan oleh limbah padat yang dibuang.
Listrik sampah tersebut kemudian dibeli dengan harga Rp 1,250 per Kwh oleh PLN. Selanjutnya disalurkan ke 1.000 rumah pelanggan PLN di kawasan Benowo yang merupakan pusat TPA sampah terbesar di Kota Surabaya, dan setiap harinya ada sebanyak sampah 1.400 ton yang masuk ke kawasan tersebut.