Ahad 24 Apr 2016 01:55 WIB

Pra Rekonstruksi Mutilasi Wanita Hamil Batal, Warga Kecewa

Rep: C30/ Red: Bayu Hermawan
Pelaku mutilasi Kusmayadi alias Agus (31) ditunjukkan saat gelar perkara kasus pembunuhan mutilasi terhadap Nur Atikah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/4). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pelaku mutilasi Kusmayadi alias Agus (31) ditunjukkan saat gelar perkara kasus pembunuhan mutilasi terhadap Nur Atikah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/4). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pra rekonstruksi kasus mutilasi wanita hamil di Telaga Sri, Cikupa, Tangerang rencanankan dilakukan pada Sabtu (23/4) pagi. Sayangnya rencana tersebut harus dibatalkan dan masyarakat yang telah lama menunggu pun kecewa.

Ade mengaku sudah menunggu sejak pukul 10.00 WIB di depan kontrakan milik H. Malik yang menjadi lokasi tewasnya NA. Sayangnya, nenek yang mengenakan batik cokelat ini mengaku kecewa lantaran pra rekontruksi dibatalkan.

"Katanya jam 10.00 WIB dibatalkan terus ada lagi jam 14.00 WIB jadi kami tunggu lagi, eh dibatalin juga," ujarnya di depan kontrakan lantai dua di RT 12 RW 01, Telaga Sari, Cikupa, Tangerang, Sabtu (23/4).

Ade mengaku sebelumnya tidak mendengar adanya berita akan dilakukan pra rekonstruksi. Kabar tersebut di dengarnya saat sedang menemani cucunya jajan di warung dan banyak ibu-ibu yang bercerita tentang rencana kedatangan pelaku.

"Jadi saya langsung ke sini dan sudah banyak warga yang datang buat nonton juga," cerita nenek yang datang bersama cucunya ini.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Eri. Eri mengaku datang ke lokasi yang pertama untuk melihat pelaku dan kedua untuk melihat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti. Eri mengatakan ingin melihat langsung polisi yang sering muncul di TV itu. Polisi yang kata dia sudah banyak menangkap pelaku kejahatan.

Direskrimum Polda Metro mengunjungi langsung tempat kejadian perkara (TKP) Sabtu siang. Masa yang begitu banyak memenuhi TKP membuat Krishna dan aparat polisi lainnya mengurungkan niat melakukan pra rekonstruksi di kontrakan berwarna oranye itu.

Krishna dan aparat memutuskan meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki menuju Polsek Cikupa. Saat dalam perjalanan, seorang wanita pengendara roda dua langsung berteriak histeris dan memanggil nama.  Wanita muda yang masih mengenakan helm warna putih itu lantas berlari mengejar Krishna.

"Pak Krishna, Pak Krishna saya ngefans sama bapak," teriaknya saraya mendekat pada Krishna.

Wanita itu kemudian menyodorkan ponsel kameranya untuk dapat berfoto bersama mantan Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara. Krishna juga sedikit memelankan jalannya dan menyunggingkan senyum di hadapan ponsel milik wanita yang mengenakan baju hitam dan bercelana bahan hitam itu.

Kapolsek Cikupa Kompol Gunarko belum bisa memberikan waktu pasti rencana pra rekonstruksi selanjutnya. Yang pasti kata dia pra rekonstruksi tetap harus dilakukan untuk mendapatkan gambaran peristiwa tewasnya NA dan bagaimana bagian tubuhnya dipotong oleh tersangka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement