REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, menyampaikan keberhasilan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono setelah memimpin Indonesia selama sepuluh tahun di hadapan pemimpin partai politik se-Asia dan Oceania.
''Pesan beliau (SBY) selama 10 tahun sebagai presiden sekaligus ketua umum partai Demokrat, mencontohkan bagaimana demokrasi di Indonesia dijalankan secara transparan,'' kata Syarief, usai berpidato dalam Internasional Conference of Asian Political Parties (ICAPP), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (23/4).
Dalam kesempatan tersebut juga, Syarief memaparkan bagaimana partai-partai politik di Indonesia diberikan kebebasan untuk menjalankan fungsi dan kewajibannya untuk bagaimana mengelola suatu partai.
Selama 10 tahun SBY memimpin, kata dia, tidak ada intervensi dari pemerintah terhadap Parpol dan semua proses demokrasi dilakukan secara transparan.
Lalu, keberhasilan menyelenggarakan pemilu, dan bagaimana respon menanggapi kekalahan partai Demokrat, dimana SBY langsung memberikan selamat kepada pemenang pun diklaim sebagai sebuah hal positif.
''Itu merupakan implementasi dari proses demokrasi. Demokrasi hanya menjadi alat untuk mendapatkan kesejahteraan, beliau memberikan contoh, kepentingan rakyat menjadi prioritas,'' ujarnya.
Syarief menjelaskan, bagaimana selama 10 tahun kepemimpinan SBY, angka kemiskinan bisa diturunkan hingga dibawah 10 persen.
Pengangguran juga turun hingga 5,8 persen. Dan Income perkapita naik menjadi 4 ribu Dolar AS Perkapita dari 1200 dolar AS pada 2004.
''Jadi manakala income perkapita naik, maka disitulah hakikat dari prosperity. Disitulah peran pemerintah sebenarnya. Diperkuat lagi dengan anggaran pendidikan yang baik 20 persen pada 2009,'' jelasnya.
Ia menilai, untuk membangun bangsa ini bukan hanya melulu soal infrastruktur, tapi juga semua hal. Dengan demikian APBN betul-betul diarahkan untuk semua sektor.
''Itulah penyampaian beliau (SBY) yang saya sampaikan,'' katanya.