REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah pemukiman di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Jabodetabek selama beberapa hari terakhir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena hujan lebat diperkirakan masih berpotensi terjadi di sejumlah daerah dalam tiga hari ke depan.
"Diperkirakan hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kalteng, Kalbar, Maluku dan Papua," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis, (21/4) kemarin.
Sutopo menyatakan, berdasarkan data BMKG, curah hujan ekstrem di Jabodetabek disebabkan oleh adanya daerah pertemuan dan belokan angin di sekitar Jawa bagian selatan yang menyebabkan tumbuhnya awan-awan konvektif dan hujan disertai petir.
Menurut dia, curah hujan tahun 2016 cenderung lebih lama dibandingkan dengan curah hujan normal. Diperkirakan curah hujan ekstrem masih berpotensi hingga Mei 2016, yang kemudian memasuki masa kering pada Juni 2016 di sebagian besar wilayah barat Indonesia. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada apabila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir.
Beberapa wilayah di Kota/Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang terendam banjir meliputi Kompleks IKIP - Perum Nasio Indah di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Perum Mustika Gandaria Setu – Perumahan Lotus Chandra di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, dan Perum Pondok Gede Permai di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih.
Setelah tanggul jebol pada pukul 09.00, dilaporkan air Kali Bekasi mulai masuk kembali ke pemukiman warga Perum Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kec Jatiasih mulai pukul 23.50 WIB. Air masuk dari atas tanggul pembatas dan dari tanggul yang jebol di RW 10. Sekitar pukul 01.00 dini hari, ketinggian air di Kali Bekasi sudah mencapai 690 cm sehingga limpas melewati tanggul pembatas. Air masuk di Perum PGP dengan ketinggian antara 1 meter hingga 2,5 meter.