Jumat 22 Apr 2016 00:00 WIB

Menpar Minta 10 Persen Lulusan Pariwisata Jadi 'Entrepreneur'

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, meminta 10 persen lulusan pariwisata khususnya lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung menjadi //entrepreneur//. Hal tersebut, disampaikan Arief saat mewisuda 675 wisudawan STP Bandung, Kamis (21/4).

"Kami minta 10 persen saja, ternyata lulusan STP Bandung sudah 11 persen jadi entrepreneur, bagus," ujar Arief kepada wartawan.

Menurut Arief, pihaknya mendorong lulusan STP menjadi entrepreuner atau wirausaha baru. Untuk mewujudkan target tersebut, Kemenpar mendorong STP menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar wirausaha baru tersebut bisa berkembang.

"STP, harus menginkubasi wirausahaa baru tersebut sejak awal," katanya.

STP, kata dia, harus membimbing wirausaha baru dari mulai marketing, mengelola sumber daya manusia, dan keungannya. Kalau ini berhasil, maka akan semakin banyak mahasiswa yang menjadi pemilik cafe, resort, travel dan usaha pariwisata lainnya.

"Jangan sampai, perguruan tinggi jadi menara gading, lepas dari kehidupan sehari-hari," katanya.

Arief mengatakan, saat ini jumlah mahasiswa sekolah pariwisata yang pengelolaannya berada di bawah Kemenpar, sebanyak 7 ribu orang. Ke depan, pihaknya memproyeksikan jumlah mahasiswa harus 10 ribu.

"Saat ini, setiap tahun jumlah lulusan pariwisata ada 1.750. Nanti saya ingin jadi 2.500 orang," katanya.

Pada kesempatan ini, kata Arief, STP mewisuda 674 orang. Yakni, terdiri dari program pascasarjana termasuk 4 wisudawan dual degree STP Bandung dengan Leeds Beckett University Inggris, program strata satu, program diploma IV, dan program diploma III.

"Lulusan STP Bandung ini, 40 persen bekerja di luar negeri. Ini, kami support," tambah dia.

Kemenpar, kata dia, mendorong lulusan pariwisata bekerja ke luar negeri karena mereka memiliki keterampilan yang akan membawa nama baik bangsa.  Selain itu, penghasilan lulusan yang bekerja di luar negeri mencapai 1000 dolar atau senilai Rp 13 juta.

"Nanti juga, mereka balik ke Indonesia," katanya.

Sementara menurut Ketua STP Bandung, Anang Sutono, untuk menghasilkan lulusan wirausaha baru, pihaknya telah memasukan mata kuliah entrepreneur sebanyak 6 SKS. Selain itu, STP pun sudah membuat inkubator bisnis bekerja sama dengan SBM ITB serta memiliki jaringan dengan industri dan usaha menengah.

"Alumni kami, ada yang bisnis limbah tekstil, Kuliner, bakery, kue, bahkan ada yang kreatif membuat catering kids menu healthy," katanya.

Anang optimistis, ke depan lulusan STP Bandung yang menjadi wirausaha baru bisa mencapai 20 persen. Memang targetnya tak terlalu tinggi, karena saat ini industri masih banyak yang membutuhkan lulusan STP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement