Kamis 21 Apr 2016 23:20 WIB

Awal Kemarau Kalsel Diperkirakan Akhir April

Kemarau ekstrem (ilustrasi).
Foto: cctv america
Kemarau ekstrem (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Klas I Banjarbaru memprakirakan awal musim kemarau di Kalimantan Selatan mulai akhir April hingga awal Agustus 2016.

"Prakiraan musim kemarau 2016 di wilayah Kalsel secara umum mulai akhir April hingga awal Agustus," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru Goeroeh Tjiptanto di Banjarbaru, Kamis (21/4).

Disebutkan, hasil monitoring dan prakiraan hingga pertengahan April, untuk index nino menunjukan kondisi el nino sedang dan diprakirakan normal awal Juli 2016.

Pemantauan (monitoring) dan prakiraan angin dari analisis angin 850 hPa yang melewati Kalsel bertiup dari arah barat laut pada akhir Maret dan berubah arah dari utara hingga timur laut. "Kondisi yang berlangsung sejak awal April menunjukkan transisi musim mulai terjadi dan meski pun kemarau tetapi hujan diprakirakan masih turun di sebagian wilayah," ungkapnya.

Ia mengatakan, sifat hujan selama musim kemarau pada 10 zona musim (ZOM) secara umum diprakirakan normal dan kondisi itu berlangsung satu bulan ke depan.

Dia menjelaskan, jika dibanding rata-rata awal musim kemarau periode tahun 1981-2010 maka awal musim kemarau 2016 diprakirakan mundur atau lebih lambat dari rata-ratanya.

"Dari 9 zona musim di Kalsel, awal kemarau pada 4 ZOM mundur dari rata-ratanya, 2 ZOM sama dengan rata-ratanya dan 3 ZOM maju dengan rata-ratanya," katanya.

Dia mengatakan, informasi awal musim dan sifat musim yang telah disampaikan bisa menjadi acuan dan peringatan dini bagi berbagai instansi yang membutuhkannya. "Seluruh instansi bisa mengetahui informasi mengenai musim kemarau maupun sifat musim seperti Dinas Pertanian, Kehutanan maupun pihak lain yang membutuhkan," ujarnya.

Menurut dia, data musim dan sifat musim penting diketahui karena setiap daerah di wilayah Kalsel mengalami awal musim yang berbeda antara satu dengan lainnya.

"Setiap wilayah di Kalsel mulai satu kawasan kabupaten dan kota memiliki ZOM yang berbeda sehingga datanya tidak sama disamping sifatnya yang berubah-ubah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement