REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan perluasan trayek armada angkutan massal Tranjakarta ke Kota Bekasi, baru wacana Pemprov DKI Jakarta.
"Saya sudah menelepon Kadishub DKI, katanya perluasan trayek itu sifatnya masih diwacanakan, tidak serta merta pekan depan sudah beroperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Kamis (21/4).
Klarifikasi itu dilakukan sebab Organda Bekasi mendengar kabar bahwa trayek Transjakarta mulai pekan depan diperluas hingga ke Kota Bekasi, katanya.
Sampai sekarang, kata Yayan, belum ada koordinasi Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi mengenai wacana tersebut. Pihaknya mengaku telah mengagendakan pertemuan internal bersama Pemprov DKI guna membahas titik lintasan Transjakarta di Kota Bekasi.
"Kita harus tanya dulu pihak berwenang secara hukum, apakah bisa Transjakarta dimasukkan ke Bekasi," katanya.
Yayan mengaku menyambut baik gagasan tersebut selama persiapan dan perencanaannya matang dan tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.
"Adanya Transjakarta ini kan bisa membuat masyarakat kita bebas untuk pilih kendaraan transportasi umum. Jadi lebih banyak pilihan. Tapi jangan sampai masuknya Tranjakarta ke Bekasi justru menimbulkan konflik," katanya.
Menurut dia, terdapat dua koridor yang memungkinkan masuknya Transjakarta menuju Kota Bekasi, di antaranya Jalan KH Noer Alie Kalimalang dan Jalan Sultan Agung. Kedua koridor itu, kata dia, saat ini telah dilalui sejumlah trayek angkutan umum.