REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan permukaan Sungai Ciujung-Ciberang masih normal dan tidak menimbulkan banjir di daerah itu.
"Kami menerima laporan dari petugas Pintu Sungai Ciberang bahwa ketinggian air Sungai Ciberang-Ciujung mencapai 114 sentimeter dan debit air 118 M3 per detik sehingga ditetapkan normal dengan curah hujan kapasitas ringan," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis (21/4).
Meskipun kondisi Sungai Ciujung-Ciberang berstatus normal, namun masyarakat tetap mewaspadai bencana banjir dan longsor sebab tidak tertutupkemungkinan curah hujan meningkat karena berdasarkan laporan BMKG Banten akhir April 2016 diperkirakan cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Lebak.
Karena itu, pihaknya tetap mewaspadai bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa. Namun demikian, hasil pemantauan pukul 21.00 WIB kondisi permukaan Sungai Ciberang-Ciujung normal dengan intensitas curah hujan kapasitas ringan.
"Kami menjamin tidak banjir jika permukaan Sungai Ciujung-Cciberang 114 sentimeter dan debit air 118 M3 per detik," katanya.
Menurut dia, saat ini luapan Sungai Ciberang-Ciujung selama beberapa hari terakhir sempat terjadi kenaikkan. Namun, saat ini permukaan sungai dan debitnya kembali turun sehingga dinyatakan normal dan tidak menimbulkan banjir.
"Kami mengingatkan warga agar tetap waspada banjir terutama mereka yang tinggal di bantaran sungai yang jumlahnya mencapai ribuan orang," ujarnya.
Sejumlah relawan tangguh BPBD Kabupaten Lebak mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai diminta waspada jika hujan pada malam hari secara terus menerus.
Sebab jika banjir terjadi malam hari tentu menyulitkan para relawan untuk melakukan pertolongan dan evakuasi. "Kami siaga di posko bencana alam untuk melayani warga jika terjadi bencana banjir dan longsor," ujar Yanto, seorang aggota relawan tangguh BPBD Kabupaten Lebak.