REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Bali Ayu Pastika mengingatkan masyarakat perlunya deteksi dini penyakit kanker karena seringkali masyarakat berobat ketika sudah memasuki stadium lanjut.
"Antisipasi terhadap penyakit kanker harus dilakukan sejak dini dengan memperhatikan gejala gejala awal, karena pencegahan jauh lebih efektif daripada pengobatan," kata Ayu Pastika dalam seminar terkait peringatan Hari Kanker Sedunia dan Perayaan HUT YKI ke-39, di Denpasar, Kamis (21/4).
Dia menambahkan, kanker seringkali tidak disadari keberadaannya oleh para pengidapnya pada saat memasuki stadium awal. Selain itu, untuk penanggulangan penyakit kanker diperlukan perilaku yang positif dan responsif dari penderita, keluarga dan masyarakat.
"Untuk penderita, dukungan penuh dari orang terdekat sangat membantu. Apalagi bagi para penderita, terkena penyakit sudah merupakan akhir hidup mereka, padahal banyak yang bisa bertahan," ucapnya.
Dia juga mengharapkan seluruh masyarakat untuk terus mencari pengetahuan dan informasi seputar penyakit ini agar bisa mencegah dan jika telanjur kena bisa mencari cara penanggulangan yang tepat.
Di sisi lain, istri Gubernur Bali itu juga mengajak masyarakat Bali terutama para ibu untuk selalu menerapkan pola hidup sehat bagi keluarga, sekaligus juga melakukan pendeteksian dini atas risiko penyakit kanker.
"Orang Indonesia suka sekali makan gorengan dan makanan instan, padahal jenis-jenis makanan itu pemicu kanker tertinggi. Jadi ibu-ibu yang selalu menyediakan makanan bagi keluarga, mari kita jauhkan keluarga kita dari konsumsi makanan kurang sehat seperti itu, dan beralih ke makanan sehat dan layak konsumsi, kaya serat, vitamin dan mineral yang bersifat anti oksidan," kata Ayu Pastika.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan pentingnya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas yang salah satunya dipengaruhi oleh kualitas kesehatan masyarakat.
"Masyarakat di Provinsi Bali akan tampil sebagai insan andal, mandiri dan mampu bertahan di tengah persaingan global sesuai dengan visi dan misi Bali Mandara, jika kesehatan masyarakatnya juga prima," ujarnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antara BPJS Cabang Denpasar oleh Kepala Cabang dr Kiki Christmar Marbun dengan YKI Cabang Bali oleh Ayu Pastika.
Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok juga ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan 15 buah kursi kemoterapi untuk RSUP Sanglah. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wirawan Hadi kepada Ayu Pastika. Tidak ketinggalan, YKI juga menyumbangkan 30 kursi kemoterapi untuk RSUP Sanglah.
Sementara itu untuk seminar mendatangkan narasumber dr I Wayan Sudarsa, dr I Nyoman Gede Budiana, dr Cokorda Dharmayuda dan dr AAAN Susraini, SpPa(K).