REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mendukung layanan kesehatan berbasis aplikasi dalam jaringan atau online sebagai sarana baru dalam dunia kesehatan.
"Setiap usaha yang memudahkan masyarakat mengakses kesehatan dan menghadirkan dokter melalui kebiasaan sehari-harinya tentu akan mendapat dukungan dari IDI," kata Daeng dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/4).
Menurut dia, dokter juga perlu berkembang selaras dengan teknologi yang semakin canggih agar dapat membantu masyarakat lebih luas lagi. Aplikasi layanan kesehatan bernama HaloDoc yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter melalui sambungan panggilan telepon dengan video dinilainya sebagai upaya memudahkan hubungan antara dokter dengan pasien.
Daeng berharap aplikasi lain yang bergerak di bidang kesehatan lebih banyak muncul dan membentuk ekosistem tersendiri. "Harapan IDI, aplikasi semacam HaloDoc dan ekosistemnya akan semakin besar membentuk satu pelayanan dalam jaringan terpadu yang semakin lengkap. Dengan demikian, masyarakat pun semakin cerdas dalam merawat kesehatan sendiri dan keluarganya," tambah dia.
Aplikasi HaloDoc yang bisa diunduh di ponsel pintar berbasis Android dan Apple iOS tersebut resmi diluncurkan hari ini. HaloDoc memberikan daftar dokter umum dan spesialis yang bisa ditelepon melalui "video call" oleh penggunanya untuk berkonsultasi masalah kesehatan. Pengguna akan membayar biaya konsultasi dokter per menit dengan tarif yang bervariasi mulai Rp 1.200 hingga Rp 12 ribu per 60 detik.