Kamis 21 Apr 2016 19:25 WIB

Ketika Anak-Anak Sekolah di Bekasi Terjebak Banjir

Rep: C38/ Red: Yudha Manggala P Putra
Siswa berusaha menerobos banjir yang merendam kawasan Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/2).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Siswa berusaha menerobos banjir yang merendam kawasan Pondok Ungu Permai, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Banjir mulai melanda Perumahan Villa Nusa Indah, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi tepat pada jam anak-anak pulang sekolah. Adalah SD Islam Al Fajar yang terletak di tengah-tengah perumahan itu. Ratusan muridnya terpaksa dievakuasi ke lantai dua menanti genangan air surut.

Warga RT 02/RW 16 Villa Nusa Indah, Gunadi (45 tahun) menuturkan, beberapa kendaraan roda empat milik orang tua murid yang terendam air di pelataran sekolah. Air mulai masuk pukul 09.00 kemudian mencapai puncaknya pada pukul 10.00 WIB. Mereka tidak dapat menyelamatkan mobil lantaran akses jalan sudah tertutup genangan air. Ketinggian air diperkirakan mencapai 150-160 sentimeter.

"Air cepat sekali masuknya. Tidak sempat keluar, akses jalan sudah tertutup," ujar Gunadi, kepada Republika, Kamis (21/4).

Anak-anak pun terpaksa bertahan di lantai dua sekolah selama beberapa jam. Gunadi mengatakan, ketinggian air mulai surut sekitar pukul 15.00, sewaktu ashar. Siswa SD Islam Al Fajar yang berlokasi di Villa Nusa Indah Raya, Jalan Swatantra 5 No.1 ini pun mulai dievakuasi. Satu per satu mereka dapat pulang ke rumah masing-masing.

Banjir menggenangi sejumlah perumahan di Kota Bekasi yang berhadapan langsung dengan Kali Bekasi, pada Kamis (21/4). Banjir paling parah terjadi di Perumahan Pondok Gede Permai dengan ketinggian melebihi tiga meter. Di Villa Nusa Indah, ucap Gunadi, banjir merendam satu dari enam RT yang ada di perumahan itu. Dua RT lain turut terkena dampak akibat akses jalan tertutup genangan air.

Jumlah KK yang terdampak banjir secara langsung, menurut Gunadi, sekitar 50 KK. Ketinggian air rata-rata mencapai dada orang dewasa. Meski banjir, kebanyakan warga memilih untuk tidak mengungsi dan bertahan di lantai dua rumah masing-masing. Warga di RT lain bergotong royong untuk membersihkan jalan dan membuat dapur umum, salah satunya di rumah Gunadi.

"Saya tidak terkena banjir. Tapi, nggak bisa keluar kemana-mana karena akses jalan tertutup," ujar pria itu. Ia menyatakan, warga sudah tanggap lantaran bukan sekali dua kali perumahan mereka tergenang banjir. Banjir kali ini disebabkan oleh luapan Kali Bekasi yang masuk dan merendam pemukiman warga. Sejumlah petugas beserta perahu karet telah disiagakan ke lokasi apabila sewaktu-waktu warga memerlukan evakuasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement