Kamis 21 Apr 2016 17:37 WIB

Peredaran Uang Palsu Meningkat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Uang Palsu
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Uang Palsu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Peredaran uang palsu (upal) di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), meningkat. Kasus paling tinggi ditemukan di Kabupaten Indramayu.

“Meningkatnya 100 persen,” ujar Kepala Perwakilan BI Cirebon M Abdul Majid saat ditemui di sela acara 'BI Mengajar' di SMAN 1 Sindang, Kabupaten Indramayu, Kamis (21/4).

Pada 2015, upal yang ditemukan mencapai 14 ribu lembar. Pada 2014, hanya ada 7.000 lembar upal yang ditemukan. Nilainya bervariasi, paling banyak pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.

Majid mengungkapkan, meningkatnya penemuan uang palsu itu terjadi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai ciri keaslian uang rupiah (cikur). Banyak masyarakat yang menyadari, memahami, dan melaporkan uang palsu yang mereka temukan.

Untuk mengatasi peredaran upal, pihaknya akan terus gencar memperluas edukasi tentang cikur. Selain itu, merekrut beberapa orang untuk menjadi mitra BI, seperti pedagang di pasar tradisional.

Mitra itu diberikan pendidikan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ciri-ciri upal. Mereka juga diajarkan untuk melaporkan penemuan kasus tersebut kepada aparat keamanan. Ditargetkan, jumlah mitra yang akan direkrut tahun ini mencapai 100 orang. n lilis, ed: friska

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement