Kamis 21 Apr 2016 12:06 WIB

KPK Periksa Menteri PUPR untuk Kasus Damayanti

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono
Foto: ROL/Sadly Rachman
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK memeriksa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah terkait proyek di Kementerian PUPR anggaran 2016.

"Saya dipanggil mungkin untuk ditanyai sebagai saksi ibu DWP (Damayanti Wisnu Putranti)," kata Basuki saat datang ke gedung KPK Jakarta, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (21/4).

Basuki datang ditemani sejumlah stafnya dan pengacara Rudy Alfonso. Selain Basuki, dalam kasus yang sama KPK juga menjadwalkan pemeriksaan Staf Biro Perencanaan Kementerian PUPR Faisol Zuhri.

"Belum tahu, nanti saja ya," jawab Basuki saat ditanya mengenai proyek-proyek yang diajukan oleh anggota Komisi V dari fraksi PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti dari dana aspirasi ke Kementerian PUPR.

Sebelumnya KPK juga sudah memeriksa sejumlah pimpinan Komisi V yaitu Ketua Komisi V DPR dari fraksi Partai Gerindra Fary Djemi Francis, Wakil Ketua Komisi V DPR dari fraksi Partai Demokrat Michael Wattimena dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari fraksi PKS Yudi Widiana.

Dalam sidang Senin (11/4) Damayanti mengakui bahwa "fee" dari dana aspirasi sudah dijatahkan untuk pimpinan fraksi, ketua kelompok fraksi (kapoksi) dan anggota Komisi.

"Untuk nilai merupakan hasil nego antara pimpinan Komisi V dan Kementerian PUPR sehingga masing-masing anggota mendapat jatah maksimal Rp50 miliar, kapoksi maksimal Rp100 miliar, utk pimpinan saya kurang tahu. Kami diberikan dari kapoksi, kapoksi dari pimpinan. Saya nilainya Rp41 miliar," ungkap Damayanti pada sidang Senin (11/4).

"Di situ ada Fahri Prancis (Ketua Komisi V), Michael Wattimena (Wakil Ketua Komisi V), pimpinan yang saya lihat empat, yang saya baca empat. Anggota yang saya lihat ada Pak Bakri (HM Bakri), Musa (Musa Zainuddin), saya , Budi (Budi Supriyanto), Yoseph Umar Hadi, Sukur Nababan," tambah Damayanti.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement