REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian mengungkapkan hingga saat ini pertanian di Indonesia masih kekurangan tenaga penyuluh untuk mempercepat target swasembada pangan.
"Dari sisi jumlah bisa dikatakan kita masih kekurangan," kata Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Pending Dadih Permana dalam pembukaan Bimbingan Teknis Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani bagi Petugas di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Pending, hingga saat ini total seluruh tenaga penyuluh baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun tenaga honorer lapangan (THL) mencapai 47.000 orang. Sementara di seluruh Indonesia terdapat 71.000 desa pertanian.
"Sehingga untuk memenuhi target ideal satu desa satu penyuluh masih jauh," kata dia.
Menurut dia, tenaga penyuluh juga diharapkan mampu memenuhi seluruh bidang pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, serta peternakan. "Selain perlu peningkatan jumlah, kualitas penyuluh juga diharapkan mampu ditingkatkan," kata dia.
Dia berharap programkan pengangkatan tenaga harian lepas (THL) penyuluh pertanian sebagai pegawai pemerintah oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada 2016 dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menjadi relawan penyuluh pertanian.
Ia mengatakan melalui acara bimbingan teknis yang berlangsung mulai 20 hingga 23 April 2016 itu, para petugas penyuluh pertanian akan mendapatkan pembekalan materi di antaranya terkait strategi pengembangan koperasi serta usaha kecil menengah di sektor pertanian, penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi pertanian, serta kebijakan gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui penyuluhan.