REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dalam upaya percepatan pengembangan Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba Purbalingga menjadi bandara komersial, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sudah melakukan berbagai persiapan.
Antara lain, menyangkut soal ketersediaan anggaran untuk kebutuhan penambahan panjang dan lebar landas pacu atau runway bandara.
''Untuk kebutuhan ganti rugi lahan, Pemkab sudah menyiapkan. Demikian juga, warga pemilik tanah sudah tidak ada masalah. Namun kita belum bisa melakukan pembayaran atau ekskekusi, karena masih harus menunggu kesepakatan antar pihak yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan Bandara,'' kata Bupati Purbalingga Tasdi, Rabu (20/4).
Saat ini, kata Bupati, tim dari Pemkab sudah melakukan pendataan dan pemetaan nama dan alamat pemilik tanah, sekaligus luas tanah yang dimiliki. Dalam perkiraan, luasan lahan yang dibutuhkan untuk perluasan runway ini mencapai area seluas 5,1 hektar.
Sebelumnya, kata Tasdi, Pemkab juga sudah menerima rancangan draft surat perjanjian antara Kemenhub, Kasau, Gubernur dan Bupati yang berisi empat komponen. Namun setelah dicermati, ada beberapa klausul yang perlu dirembug kembali. Terutama yang menyangkut tugas dan kewajiban Pemkab.
''Draft tersebut sudah kami cermati dan beberapa yang perlu dirembug kembali. Terutama yang menyangkut tugas dan kewajiban Pemkab,'' jelasnya.
Dalam MoU tersebut, Tasdi menyebutkan, yang sudah jelas menjadi kewajiban Pemkab Purbalingga adalah menyakit pengadan tanah. Namun untuk hal yang lain, Tasdi mengaku lebih diperjelas lagi sehingga tidak ada tumpang tindih.
Mengenai kebutuhan sarana dan prasarana lainnya, Bupati menjelaskan, untuk akses jalan menuju ke bandara, baik dari sebelah timur, utara maupun arah barat, seluruhnya sudah siap untuk segera dilakukan peningkatan kualitas. Termasuk soal anggaran, sebagian juga telah disiapkan.
''Anggarannya sudah siap. Baik yang sudah masuk dalam anggaran 2016, maupun masuk anggaran perubahan. Prinsipnya, Pemkab tinggal menunggu kebijakan gubernur dan bagaimana MOU dari empat pihak tersebut,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika