Rabu 20 Apr 2016 12:51 WIB

Pembayaran Transportasi Umum Jabodetabek Diharapkan Pakai Smartcard

Bus Transjakarta baru saat peluncuran di Jakarta, Senin (18/4).  (Republika / Yasin Habibi )
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Bus Transjakarta baru saat peluncuran di Jakarta, Senin (18/4). (Republika / Yasin Habibi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Universitas Katholik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menilai integrasi moda antara bus Transjakarya dengan KRL Jabodetabek mulai diwujudkan di Jakarta. Sayangnya itu belum dilakukan di wilayah Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.

"Jika dilakukan juga, sangat membantu warga yang menggunakan transportasi umum," katanya, Rabu (20/4).

Djoko menjelaskan terdapat tiga integrasi, yaitu integrasi fisik, integrasi pelayanan dan operasional, integrasi pembayaran. Integrasi fisik berupa prasarana, perpindahan moda (termasuk sistem informasi) yang memungkinkan penumpang berpindah intra dan/atau moda transportasi lainnya secara mudah.

Sementara pelayanan dan operasional, berupa kesesuaian jadwal kedatangan dan keberangkatan angkutan umum yang terinformasi dengan baik, serta memungkinkan berkurangnya waktu tunggu tunggu penumpang pd saat berpindah intra dan/atau antar moda transportasi.

Adapun, integrasi pembayaran, yaitu pembayaran dengan menggunakan smartcard yang memungkinkan suatu jaringan pelayanan yang efektif dan efisien. "Selanjutnya harus dimulai integrasi pembayaran, cukup satu kartu pembayaran bisa untuk semua moda transportasi umum," katanya.

Djoko mencontohkan dii Paris dan sekitarnya, cukup 108 Euro (Rp 1.620.000) per bulan gunakan transportasi umum, sementara itu penghasilan terendah 1.600 Euro setara Rp 24 juta. "Jadi cukup tiga persen dari penghasilan bulanan untuk mobilitas bertransportasi. Di Jabodetabek masih kisaran 30 persen, masih tinggi. Idealnya tidak lebih dari 10 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement