REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Objek wisata air terjun panas dan dingin di Desa Belitar Seberang, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai banyak dikunjungi warga.
Kepala Desa Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi, Jauhari, Rabu, mengatakan objek wisata air terjun panas dan dingin yang mereka namakan Air Terjun Tri Muara Karang, itu setiap hari Minggu dan hari libur banyak dikunjungi warga dari berbagai daerah baik dari Rejanglebong maupun daerah lainnya.
"Sudah banyak yang datang ke sini baik yang berasal dari Rejanglebong, kemudian dari Kota Bengkulu serta dari sejumlah daerah di Provinsi Sumsel seperti Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas," katanya.
Lokasi air terjun yang berada di desa yang dipimpinnya itu, kata dia, berjarak sekitar 3 km dari Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, di mana kondisi jalannya masih berupa jalan tanah.
Akses jalan yang belum dibangun ini membuat pengunjung yang akan datang harus menggunakan kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi, namun jika ditempuh melalui Desa Sindang Jati bisa lebih mudah karena sudah akses jalan sudah diaspal.
Objek wisata yang sudah dibuka sejak beberapa tahun lalu itu, saat ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Para pengunjung yang datang dikenakan biaya parkir kendaraan yakni untuk sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000, sedangkan untuk pengunjung tidak ditarik biaya apa pun.
Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rejanglebong Karneli mengatakan Air Terjun Tri Muara Karang yang luas areanya mencapai dua hektare selama ini belum tersentuh pembangunan.
Air terjun yang terdiri dari beberapa bagian ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan objek wisata serupa karena memiliki ketinggian lebih dari 50 meter. Selain itu di bagian atas terdapat kolam air panas yang luasnya mencapai 10 meter persegi.
Air yang mengalir ke bawah dalam beberapa anakan air terjun sehingga pengunjung bisa merasakan adanya air terjun yang turun berupa air panas dan ada juga air dingin. Untuk itu pihaknya sudah mengusulkan pembangunan jalan menuju lokasi wisata ini agar dibangun pada tahun ini.
Namun sejauh ini pihaknya belum mengetahui pembangunan jalan itu akan dilakukan oleh Pemkab Rejanglebong atau oleh pemerintah pusat. "Kita hanya ingin akses pengunjung mudah sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat sekitar," katanya.