Selasa 19 Apr 2016 23:23 WIB

Penyebab Kebakaran Pabrik Mebel Milik Jokowi Diduga dari Oven Kayu

Kebakaran, ilustrasi
Kebakaran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Sumber api yang membakar pabrik mebel PT Rakabu Sejahtera milik keluarga Presiden Joko Widodo di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diduga berasal dari oven pengeringan kayu.

Dari keterangan saksi, api berasal dari mesin open atau yang digunakan untuk pengeringan kayu yang tiba-tiba terbakar, kata Kasat Binmas Polres Sragen AKP Hartono, Selasa (19/4) malam.

Menurutnya, ketika dibuka dari alat pengering itu langsung keluar asap tebal putih membumbung tinggi hingga membesar merembet ke seluruh bagian industri tersebut. Peristiwa itu terjadi ketika sejumlah karyawan sedang bekerja. Tidak ada korban jiwa.

Hingga pukul 21.30 WIB sebanyak 12 mobil pemadam ditambah satu unit mobil water canon milik Polres Kota Surakarta terus berupaya melakukan pemadaman api yang masih berkorban di pabrik berukuran sekitar 40 meter kali 100 meter itu.

"Belasan mobil pemadam kebakaran dibantu water canon masih mondar-mandir ke lokasi melakukan pemadaman," kata Hartono di lokasi kejadian.

(Baca: Pabrik Mebel Milik Jokowi Terbakar)

Sementara itu, Arief Budi Sulistyo, ipar Jokowi, mengatakan, kebakaran pabrik mebel di Jalan Solo-Purwodadi KM 15 Kalijambe Sragen, terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, ketika karyawannya masih bekerja.

Menurut Arief api dengan cepat menjalar ke dua ruangan pabrik, dan salah satunya untuk ruang mesin open atau untuk pengeringan kayu. Menurutnya, mobil pemadam dari berbagai daerah masih mondar-mandir ke lokasi untuk melakukan pemadaman api di pabrik itu.

Sementara Kepala Polsek Kalijambe, AKP Marsidi mengatakan pihaknya melihat api besar membakar pabrik mebel di Kalijambe tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.

"Kami masih melakukan pengamanan lokasi kejadian untuk memudahkan belasan mobil pemadam mondar-mandir memadamkan api hinggan Selasa malam ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement