Senin 18 Apr 2016 23:54 WIB

Persoalan Air Bersih Banda Aceh Dinilai Belum Juga Tuntas

Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ketua DPRK Banda Aceh Arief Fadillah menyatakan persoalan air bersih yang dihadapi masyarakat di ibu kota Provinsi Aceh tidak kunjung tuntas.

"Kami heran, persoalan air bersih di Kota Banda Aceh tidak kunjung tuntas. Masalah ini sudah menahun dihadapi masyarakat Kota Banda Aceh," ujar Ketua DPRK Banda Aceh Arief Fadillah di Banda Aceh, Senin (18/4).

Padahal, ungkap dia, anggaran untuk air bersih selalu dialokasikan dengan jumlah memadai. Namun, air bersih tetap menjadi masalah yang dialami masyarakat.

"Anggarkan untuk PDAM selalu dialokasikan dengan angka yang cukup setiap tahunnya. Namun, masalah air tidak kunjung teratasi. Jadi, kami heran kenapa bisa terjadi," kata Arief Fadillah mengungkapkan.

Selain itu, sebut dia, DPRK Banda Aceh juga pernah berkoordinasi dengan Balai Air menanyakan debit sumber air bersih untuk masyarakat Banda Aceh. Jawabannya, sumber air mencukupi, tidak terjadi masalah.

"Sumber air tidak masalah. Tapi, kenapa air bersih yang diterima masyarakat menetes. Bahkan, tidak sedikit masyarakat begadang menampung tetesan air bersih dari PDAM. Ini membuktikan masyarakat masih menderita," kata Arif Fadillah.

Kalau memang ada instalasi bocor, kata dia, seharusnya perusahaan daerah yang mengelola air bersih bisa menutupi kebocoran. Sebab, anggaran untuk PDAM dialokasikan dengan jumlah yang memadai.

Begitu juga kalau alasannya banyak pencurian, lanjut politisi Partai Demokrat tersebut, PDAM bisa melacak di mana saja terjadi pencurian. Semua upaya dilakukan agar air bersih bisa diterima masyarakat dengan lancar.

"Kalau ditanya kenapa air bersih tidak kunjung sampai ke masyarakat, alasannya selalu klasik. Ada pipa bocorlah, pipa gandalah, atau lainnya. Alasan seperti itu setiap tahun disampaikan kepada dewan," kata dia.

DPRK Banda Aceh, sebut dia, akan terus mengawasi kinerja PDAM agar uang rakyat yang dialokasikan bisa menjamin ketersediaan air bersih kepada masyarakat.

"Kami akan mengawai alokasi anggaran air bersih tersebut agar uang rakyat yang digunakan tidak sia-sia, masalah air bersih bisa teratasi. Jangan biarkan masyarakat menderita karena hanya menerima tetesan air bersih," kata Arif Fadillah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement