REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tujuh orang warga Desa Pagar Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), Ahad (17/4) tewas tersambar petir. Warga yang tewas tersebut adalah anak dan cucu M Pawi (65 tahun).
Musibah terjadi saat M Pawi bersama anggota keluarganya yang berjumlah 12 orang menginap di gubuk mereka yang ada di tengah kebun. Mereka rencananya akan melakukan panen bersama. Namun malang, di tengah hujan deras yang turun, tiba-tiba petir menyambar gubuk yang terbuat dari kayu itu. Seketika, gubuk tersebut pun terbakar.
Tujuh dari 12 orang yang ada di dalam gubuk tewas seketika. Sedangkan lima orang lainnya menderita luka bakar dan kini menjalani perawatan di RS Bunda, Prabumulih. Tujuh orang yang tewas adalah, M Pawi, Hendro (30 tahun), Sudomo (28 tahun), Dunan (8 tahun) yang merupakan anak Sudomo, Susili (40 tahun), Darius (45 tahun), dan Peggy (9 tahun) yang merupakan anak Darius.
Lima korban lain yang menderita luka bakar adalah, istri MM Pawi, Rusnani (40 tahun), Lukman Hadi (42 tahun), Rilly Susanti (29 tahun), Hafif Umam (9 tahun), dan Riska (8 tahun), yang keduanya adalah anak Lukman Hadi.
Kapolres Muara Enim AKPB Nuryanto melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Indra Kusuma membenarkan adanya musibah yang menimpa keluarga M Pawi tersebut. “Setelah mendapat laporan, anggota Polsek langsung ke tempat kejadian perkara,” katanya.
Sementara itu menurut Kepala Dusun (Kadus) 3 Desa Pagar Agung Ruswadan, kejadian tersebut diketahui warga setelah melihat ada kepulan asap dari kebun milik M Pawi. “Awalnya warga menduga asap berasal dari lahan yang terbakar. Karena penasaran warga mendatangi lokasi. Sampai di lokasi warga terkejut setelah tahu asap berasal dari gubuk milik M Pawi yang terbakar. Warga melihat ada korban yang terbakar, korban yang menderita luka-luka langsung dibawa warga ke rumah sakit,” kata Ruswadan.
Menurut Ruswadan, warga mengetahui M Pawi bersama anggota keluarganya datang ke kebun mereka sejak Sabtu sore. Keluarga tersebut menginap di gubuk yang ada di kebun. Di tengah hujan yang deras, petir menyambar gubuk yang dihuni 12 jiwa keluarga M Pawi.
“Mereka menginap di gubuk karena rumah mereka memang jauh dari kebun. Rencananya pada hari Ahad mereka akan panen, namun musibah datang, gubuk mereka disambar petir,” ujar Kepala Dusun Desa Pagar Agung.