Sabtu 16 Apr 2016 21:30 WIB

Benih Subsidi di Bantul untuk Lahan 3.000 Hektare

Red: Nur Aini
benih padi - ilustrasi
benih padi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2016 mendapat alokasi benih padi subsidi dari pemerintah pusat untuk penanaman pada lahan seluas 3.000 hektare.

"Untuk bantuan benih sampai saat ini belum, namun kita ada alokasi benih subsidi dari pusat untuk lahan seluas 3.000 hektare," kata Kasi Perlindungan Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Sri Supadmi di Bantul, Sabtu (16/4).

Menurut dia, untuk jenis benih padi subsidi yang akan dinikmati petani di daerah tersebut, dinas belum bisa memastikan, akan tetapi merupakan benih varietas baru yang saat ini sedang proses identifikasi. Meski demikian, kata dia, berdasarkan informasi yang pihaknya terima harga benih subsidi tersebut sudah ditentukan seharga Rp2.500 per kilogram ke petani, sementara di tingkat pasaran umum mencapai Rp 10 ribu per kilogram. "Kalau kita kepinginnya lebih banyak lagi, namun karena kemampuan pemerintah cuma untuk 3.000 hektare, akan tetapi itu (3.000 hektare) sudah sepersepuluh dari total luas tanam padi selama setahun," katanya.

Ia mengatakan total lahan pertanian di 17 kecamatan se-Bantul seluas sekitar 15 ribu hektare dengan total luasan tanam padi selama setahun seluas 30 ribu hektare, karena lahan ada yang bisa ditanami dua hingga tiga kali tanam.

Sri Supadmi mengatakan meski sudah ada informasi dari pusat mengenai alokasi benih subsidi, namun pihaknya hingga kini belum mengetahui kapan benih tersebut direalisasikan, namun kemungkinan turun pada musim tanam kedua atau ketiga 2016. Ia mengatakan sambil menunggu kepastian alokasi benih subsidi direaliasikan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan atau ke kelompok tani melalui mantri tani, agar mengusulkan menjadi penerima benih subsidi.

"Tidak bisa semua (petani) mengajukan karena keterbatasan alokasi, sehingga nanti kecamatan yang menentukan. Ini diprioritaskan petani yang belum mendapat benih subsidi, atau dipilih yang produktivitas panen masih di bawah rata-rata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement