Sabtu 16 Apr 2016 14:50 WIB

Pemkab Pidie Targetkan Peningkatan Produksi Padi 300 Persen

Sawah
Sawah

REPUBLIKA.CO.ID, SIGLI -- Pemerintah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh menargetkan peningkatan produksi padi hingga 300 persen tahun ini. Bupati Pidie Sarjani Abdullah mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pemkab akan melakukan berbagai upaya seperti memperbaiki irigasi, mengganti benih padi yang bervarietas unggul, pemanfaatan lahan secara optimal, serta peningkatkan intensitas panen.

"Dalam dua tahun terakhir ini hasil padi di Pidie membaik ketimbang tiga tahun yang lalu, dikarenakan masyarakat dan pemerintah saling berkerja sama mengatur jadual tanam dan pola tanam. Hasilnya panen  selalu meningkat," katanya.

Menurut dia, untuk menjaga kesinambungan produksi padi dalam jangka panjang agar tetap meningkat, Pemerintah Kabupate Pidie membangun Waduk Rikoh Tiro di atas tanah seluas  1.150 hektare dengan kondisi posisi terpisah yakni, 380 hektare untuk waduk di Tiro, dan 767 hektare Waduk Rukoh di Keumala.

Dengan rampungnya Waduk Rikoh Tiro tersebut, lanjutnya, akan menjawab permasalahan ketersediaan air untuk 20.000 hektare lahan pertanian masyarakat di 13 kecamatan yang berada dalam Kabupaten Pidie.

Dia menambahkan, tahun ini, Pemkab juga akan menyelesaikan pembangunan saluran tersier di areal pertanian agar tidak ada saluran siluman yang mengakibatkan antarpetani terlibat saling tuding dalam  perolehan air persawahan.

"Inilah bentuk komitmen kami untuk mempertahakan Pidie sebagai lumbung padi di Aceh," ujar Sarjani.

Bupati Pidie dan jajarannya melakukan panen perdana Padi Hibrida Pioneer PP3 pada lahan persawahan seluas 25 hektar di Desa Cut, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie, Aceh. Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kehutanan dan Perikanan (BP2KP) Pidie, Sarbani mengungkapkan, luas sawah di mencapai  29.391 hektare, dengan dukungan  221 orang penyuluh diharapkan mampu terjadi peningkatan luas tanam  seluas 48.320 ha pada 2016. .

Komandan Kodim 0102/Pidie Letkol Inf Usik Samwa Parana menyatakan, Pidie harus mampu menjawab kebutuhan pangan rakyatnya khususnya padi dan penyangga ketahanan pangan baik untuk masyarakat Aceh maupun nasional. 

Dia menyatakan, pendampingan pertanian oleh TNI AD ini sudah dua tahun berkesinambungan. Dari mulai Dandim, Danramil dan Babinsa.

Menurut dia, periode April-September  masih terdapat 17 ribu hektare yang harus segera ditanami, sementara di Makodim baru saja datang alat-alat pertanian seperti pompa air dan traktor.

"Alsintan ini dapat digunakan petani secara berbarengan tetapi bertanggungjawab. Jangan serampangan agar umur alat ini panjang sehingga dapat terus mempermudah petani menjalankan usaha taninya," ujarnya.

Dalam panen padi ini, tambah Dandim, varietas PP3 ini diperkirakan mampu menghasilkan 10-11 ton padi per hektare.

Country Manager Indoensia PT Dupont Indonesia Lukas Tadja mengatakan,  perusahaannya  berkomitmen mendukung secara penuh penyuksesan swasembada pangan melalui benih unggul seperti benih padi PP3, yaitu padi hibrida yang berkualitas tinggi dengan hasil panen mencapai 11,7 ton GKG per hektare.

Selain itu, dengan mengedukasi teknologi tentang pertanian melalui Sekolah Lapang Babinsa (SL babinsa), sehingga dalam memberikan pendampingan terhadap kelompok tani bersama PPL, para Babinsa menjadi tidak segan-segan untuk turun langsung ke sawah membantu petani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement