Sabtu 16 Apr 2016 08:32 WIB

Daging Sapi Masih Mahal, Masyarakat di Kalteng Kini Gemar Berburu Rusa

Rusa
Foto: antara
Rusa

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat tidak memburu rusa atau menjangan agar satwa dilindungi itu tidak punah.

"Rusa dilindungi, tapi untuk di Kotawaringin Timur, perlu lebih disosialisasikan lagi. Masih banyak masyarakat yang tidak mengerti atau tidak tahu," kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Muriansyah di Sampit, Sabtu (16/4).

Populasi rusa di Kotawaringin Timur masih ada di kawasan-kawasan yang masih banyak terdapat hutan lebat yang mudah bagi rusa mencari makan dan jauh dari gangguan manusia. Sebaran populasi rusa di Kotawaringin Timur terdapat di kawasan hulu seperti Kecamatan Mentaya Hulu, Cempaga Hulu, Antang Kalang, Bukit Sentuai dan Telaga Antang.

Kini populasi rusa diperkirakan terus berkurang seiring makin berkurangnya luasan hutan di daerah ini. Populasi binatang bertanduk ini juga makin terancam lantaran mulai diburu masyarakat untuk dikonsumsi dagingnya.

"Namun, daging rusa yang beredar di Kabupaten Kotawaringin Timur kami perkirakan kebanyakan berasal dari Kabupaten Seruyan dan sebagian kecil berasal dari Kabupaten Katingan. Kami mengimbau masyarakat peduli terhadap kelangsungan hidup rusa dengan tidak lagi memburu binatang yang dilindung ini," imbau Muriansyah.

Pantauan di lapangan, mahalnya harga daging sapi membuat masyarakat Kotawaringin Timur, beralih membeli daging menjangan atau rusa yang mulai sering dijual pedagang. "Harganya lebih murah dibanding daging sapi, rasanya juga tidak jauh beda. Mumpung ada yang menjual, jadi saya beli," kata Ria.

Seperti sering terlihat di Pasar Keramat, penjual daging menjangan langsung diserbu pembeli. Warga berebut membeli karena daging menjangan hanya dijual Rp 90 ribu per kilogram (kg), sementara daging sapi masih bertahan Rp 130 ribu per kg.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement