REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab keracunan massal yang menimpa puluhan warga di Dusun Gambiran, Desa Mumbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Proses penyidikan hingga kini masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan yang dialami warga Dusun Gambiran," kata Kapolsek Mumbulsari AKP Heri Supadmo di Mapolsek Mumbulsari, Jumat (14/4).
Menurut dia, jumlah korban yang mengalami keracunan bertambah dari 14 orang menjadi 21 orang dan seluruh korban dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk menjalani perawatan. Awalnya belasan warga mengalami muntah-muntah, pusing, mual, dan diare setelah mengonsumsi makanan dari sebuah hajatan seorang tetangga yang bernama Sutawan yang digelar Kamis (14/4) malam.
'Kemudian hari ini ada sekitar tujuh orang lagi yang mengalami gejala yang sama dan mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan sampel makanan dari hajatan tersebut juga dibawa ke laboratorium untuk diperiksa dan diuji lebih lanjut karena dugaan sementara penyebab keracunan itu berasal dari makanan yang dibawa pulang warga usai hajatan tersebut. "Kami juga meminta keterangan dari warga yang menggelar hajatan, sejumlah saksi dan korban yang mengalami keracunan," katanya.
Dari 21 korban keracunan yang dirawat di puskesmas, sebanyak 10 orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik dan 11 orang lainnya masih harus menjalani rawat inap di Puskesmas Mumbulsari. Supadmo menjelaskan pihak korban sejauh ini sepakat tidak akan membawa persoalan tersebut keranah hukum dan menganggap kejadian yang dialami para korban adalah sebuah ketidaksengajaan.
"Kendati demikian, polisi tetap menyelidiki penyebab keracunan massal tersebut untuk mengetahui penyebab pasti keracunan yang menimpa puluhan warga Dusun Gambiran," ujarnya.