Jumat 15 Apr 2016 21:04 WIB

Ini Alasan Terbanyak Istri Gugat Cerai Suami

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dwi Murdaningsih
Bercerai.
Foto: pixabay
Bercerai.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Rendahnya moral suami, menjadi alasan utama istri mengajukan cerai gugat di Pengadilan Agama (PA) Denpasar. Ketua PA Denpasar, Kt Maduddin Djamal mengatakan para istri merasa suaminya tidak bisa dijadikan tempat bersandar.

"Karena kecewaanya itu, si istri akhirnya mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Mereka merasa tidak ada bimbingan dari suami dan memutuskan untuk berpisah," kata Maduddin kepada Republika.co.id, di Denpasar, Jumat (15/4).

Menurut Maduddin, gugatan cerai (cerai gugat), bukan semata-mata karena urusan materi atau karena masalah kesulitan ekonomi keluarga. Tetapi yang terbanyak karena suaminya tidak melaksanakan ajaran agama dengan baik, bahkan cenderung melanggar agama, seperti melakukan perselingkuhan.

Karena suami tidak membimbing istri, seperti tidak memberikan contoh yang baik dalam dalam berumahtangga, muncul kekecewaan istri dan akhirnya memutuskan untuk bercerai. Istri kata Maduddin, merasa tak mendapatkan kebahagiaan dalam berumahtangga, karena suami tidak bisa dijadikan contoh yang baik.

"Kalau saya lihat, itu yang menonjol. Bukan soal ekonomi keluarga. Bahkan yang bercerai kebanyakan keluarga yang ekonominya cukup mapan," kata Maduddin yang baru dilantik menjadi Ketua PA Denpasar, Selasa (12/4) lalu.

Berdasarkan data, kasus perceraian di Denpasar dari tahun ke tahun terus meningkat. Dimana dari kasus perceraian yang ditangani PA Denpasar, 70 persen adalah kasus cerai gugat (permohonan cerai oleh istri) dan 30 persen adalah cerai talak (permohonan oleh suami).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement