Jumat 15 Apr 2016 20:06 WIB

Efisiensi Energi Bangunan Komersial Diutamakan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Green Building/ilustrasi
Foto: solartimes,in
Green Building/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kesepakatan dari Rencana Induk Konservasi Energi Nasional 2011 menargetkan bahwa efisiensi energi nasional untuk sektor bangunan komersial harus mencapai 15 persen pada 2025. Target tersebut hanya bisa tercapai jika seluruh gedung komersial baru dan lama membenahi pengelolaan bangunannya.

Pakar energi sekaligus Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI), Rana Yusuf Nasir mengatakan bangunan gedung menghabiskan lebih dari sepertiga sumber daya energi di dunia untuk konstruksinya. Bangunan gedung juga menggunakan 40 persen dari total energi global dan menghasilkan 40 persen dari total emisi gas rumah kaca.

"Fakta-fakta ini menunjukkan urgensi pentingnya pengelola bangunan gedung, khususnya komersial untuk merealisasikan efisiensi energi," kata Rana dijumpai Republika.co.id di Kuta, Kamis (14/4).

Jika 80 persen bangunan lama berkomitmen melakukan program efisiensi energi, Rana memperkirakan target efisiensi energi nasional untuk bangunan komersial sebesar 15 persen yang ditetapkan pemerintah akan tercapai pada 2025.

Sejauh ini 95 persen bangunan gedung di Indonesia adalah gedung yang sudah terbangun atau gedung lama, sementara lima persennya gedung baru.

GBCI selama ini menyusun sertifikasi Greenship yang merupakan merupakan tolak ukur bangunan hijau di Indonesia. Ada sejumlah gedung yang telah mendapat peringkat (rating) sebagai bangunan hijau oleh GBCI, di antaranya gedung utama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), kantor manajemen pusat PT Dahana di Subang, Bank Indonesia Solo, Green Office Park 6 di Serpong, Wisma Subiyanto Jakarta, dan Grand Indonesia Office Tower.

Rating platinum diberikan kepada bangunan yang memiliki 80 persen poin ramah lingkungan. Berikutnya adalah rating gold (70 persen), silver (60 persen), dan bronze (35 persen). Greenship terdiri atas lima kategori utama, yaitu kelestarian tapak, hemat energi, hemat air, mutu udara dalam ruangan, dan material atau sumber daya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement